New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia naik pada Senin (Selasa pagi WIB), setelah pembicaraan maraton di Jenewa yang bertujuan meyakinkan Iran untuk mengurangi program nuklirnya yang disengketakan berakhir tanpa kesepakatan.

Namun demikian, juru runding mengatakan mereka mendekati kesepakatan panjang yang sulit, yang bisa mengurangi sanksi terhadap Teheran dan membawa produsen minyak utama itu kembali ke pasar global.

Data ekonomi akhir pekan lalu dari China juga "bullish" untuk pasar minyak, menunjukkan perekonomian pengimpor minyak besar itu masih terus berkembang tanpa tanda-tanda tertentu kelemahan.

Perdagangan di New York Mercantile Exchange hanya berlangsung setengah hari untuk memperingati libur Hari Veteran, dengan

kontrak utama minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember, naik 54 sen menjadi ditutup pada 95,14 dolar AS per barel.

Di perdagangan London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember naik 1,28 dolar AS menjadi berakhir pada 106,40 dolar AS per barel.

Setelah kebuntuan bertahun-tahun, perundingan nuklir antara kekuatan dunia dan Teheran mendekati sebuah terobosan yang bisa membawa minyak Iran kembali ke pasar, berpotensi mendorong harga lebih rendah.

Kedua belah pihak gagal menghasilkan sebuah kesepakatan pada akhir pekan lalu, tetapi pembicaraan maraton memperlihatkan para diplomat utama AS dan Iran bertemu selama tujuh jam, durasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam beberapa dekade setelah Revolusi Iran pada 1979.

Kelompok kekuatan utama P5+1 -- Inggris, Prancis, Amerika Serikat, Rusia, China ditambah Jerman -- berencana untuk bertemu lagi dengan delegasi Iran pada 20 November dengan harapan menghasilkan kesepakatan jangka pendek yang akan membekukan kegiatan nuklir negara itu sementara kedua belah pihak bekerja pada kesepakatan yang komprehensif, demikian AFP.

(A026)