Kutai Timur lakukan pemetaan rawan bencana
12 November 2013 02:25 WIB
ilustrasi Sejumlah warga Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah menyelamatkan barang ke tempat yang aman dari kawasan yang terandam banjir yang sudah memasuki hari ketiga akibat meluapnya Sungai Barito, Sabtu (8/12). (ANTARA/Kasriadi)
Sangatta (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur akan melakukan pemetaan lokasi bencana pada 2014 dengan menggendeng sebuah lembaga dari Yogyakarta.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Timur, H Zainuddin Aspan, di Sangatta, Kutai Timur, Senin, mengatakan pihaknya sudah melakukan pembicaraan dengan sebuah lembaga dari Yogyakarta yang spesialis membidangi pemetaan bencana.
"Kita masih nego soal anggaran, karena yang ditawarkan angkanya cukup besar yakni sekitar Rp900-an juta," kata Zainuddin Aspan, tanpa menyebut nama lembaga tersebut.
Menurut Zainuddin, biaya yang mereka tawarkan sebesar Rp900 juta dinilai terlalu besar, sehingga masih perlu mencari kesepakatan.
"Mudah-mudahan ada solusi dan kesepakatan supaya bisa dimulai tahun depan," katanya.
Angka sebesar itu, kata Zainuddin, ditawarkan untuk pemetaan lokasi bencana mulai pembuatan dan pemetaan ruang bencana sampai pada peta ruang bencana (PRB).
Namun dalam rangka efisiensi anggaran untuk program ini, katanya, ada dua pilihan yang coba ditawarkan kepada mereka.
"Pertama, kami kerja sendiri untuk pemetaan ruang bencana dan kedua semua dikerjakan lembaga tersebut mulai pemetaan sampai penyelesaian pemetaan ruang bencana," ujarnya.
Secara terpisah Wakil Ketua DPRD Kutai Timur Mahyunadi mendukung rencana BPBD menjalin kerja sama dengan lembaga yang sudah berpengalaman dalam pembuatan peta bencana untuk mengetahui lokasi bencana di semua kecamatan.
Menurut anggota Fraksi Golkar itu, kalau anggaran yang diusulkan kepada DPRD berkaitan dengan kepentingan publik, termasuk masalah bencana, maka akan didukung.
"Secara pribadi dan Fraksi Golkar sangat setuju anggaran untuk pemetaan lokasi rawan bencana di Kutai Timur," katanya. (*)
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Timur, H Zainuddin Aspan, di Sangatta, Kutai Timur, Senin, mengatakan pihaknya sudah melakukan pembicaraan dengan sebuah lembaga dari Yogyakarta yang spesialis membidangi pemetaan bencana.
"Kita masih nego soal anggaran, karena yang ditawarkan angkanya cukup besar yakni sekitar Rp900-an juta," kata Zainuddin Aspan, tanpa menyebut nama lembaga tersebut.
Menurut Zainuddin, biaya yang mereka tawarkan sebesar Rp900 juta dinilai terlalu besar, sehingga masih perlu mencari kesepakatan.
"Mudah-mudahan ada solusi dan kesepakatan supaya bisa dimulai tahun depan," katanya.
Angka sebesar itu, kata Zainuddin, ditawarkan untuk pemetaan lokasi bencana mulai pembuatan dan pemetaan ruang bencana sampai pada peta ruang bencana (PRB).
Namun dalam rangka efisiensi anggaran untuk program ini, katanya, ada dua pilihan yang coba ditawarkan kepada mereka.
"Pertama, kami kerja sendiri untuk pemetaan ruang bencana dan kedua semua dikerjakan lembaga tersebut mulai pemetaan sampai penyelesaian pemetaan ruang bencana," ujarnya.
Secara terpisah Wakil Ketua DPRD Kutai Timur Mahyunadi mendukung rencana BPBD menjalin kerja sama dengan lembaga yang sudah berpengalaman dalam pembuatan peta bencana untuk mengetahui lokasi bencana di semua kecamatan.
Menurut anggota Fraksi Golkar itu, kalau anggaran yang diusulkan kepada DPRD berkaitan dengan kepentingan publik, termasuk masalah bencana, maka akan didukung.
"Secara pribadi dan Fraksi Golkar sangat setuju anggaran untuk pemetaan lokasi rawan bencana di Kutai Timur," katanya. (*)
Pewarta: Adi Sagaria
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: