Jakarta (ANTARA News) - Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Indonesia Ari Junaedi berpendapat bahwa masyarakat Indonesia harus memilih pemimpin baru nasional pada Pemilu 2014 dengan benar-benar memperhatikan rekam jejak dari para calon presiden.

"Dalam memilih pemimpin baru Indonesia dalam ajang Pemilu 2014, masyarakat harus melihat rekam jejak yang jelas dari setiap calon pemimpin," kata Ari saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Menurut dia, masyarakat Indonesia harus lebih jeli untuk memilih pemimpin nasional yang akan datang dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dengan mencari tahu latar belakang dan rekam jejak para kandidat pilpres.

"Harus dilihat apakah si calon pemimpin ini punya track record yang bagus atau tidak. Misalnya, dia bersih dari kasus KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) atau tidak," ujarnya.

Ia menyebutkan salah satu kriteria calon presiden yang harus diperhatikan publik dalam memilih pemimpin yang akan datang adalah pengalaman yang teruji dari para kandidat pilpres dalam memimpin.

Selain itu, Ari juga mengatakan bahwa partai-partai politik harus mulai membuka kesempatan bagi tokoh-tokoh dari luar partai untuk menjadi calon presiden (capres) guna memunculkan calon-calon pemimpin baru yang dapat memenuhi harapan masyarakat.

"Partai politik sebagai penyemai calon-calon pemimpin bangsa harus membuka diri bagi munculnya sosok pemimpin nasional dari luar partai. Parpol tidak boleh alergi dengan tokoh luar yang memang mampu untuk menjadi pemimpin yang baik," katanya.

Menurut dia, diperlukan mekanisme yang terbuka dari masing-masing partai politik bagi munculnya pemimpin baru yang tidak hanya berasal dari parpol, tetapi juga dari calon perseorangan atau independen.

"Saya yakin bahwa sosok pemimpin baru untuk Indonesia sebenarnya ada saat ini, akan tetapi mereka jauh dari hingar-bingar iklan dan pencitraan politik," tuturnya.

Sementara itu, kata dia, banyak politisi yang dicalonkan dari partai politik sebagai pemimpin nasional yang akan datang, namun sosok politisi itu dinilai tidak dapat memenuhi harapan masyarakat karena tidak memiliki rekam jejak yang baik.

"Lagi pula, parpol kan tujuannya ingin menang maka dia harus membuka peluang bagi munculnya sosok pemimpin, di luar kader partai, yang memang diinginkan oleh masyarakat," ungkapnya.

Bagaimanapun, kata Ari, masyarakat Indonesia tidak perlu pesimis atau terlalu khawatir karena ia meyakini masih ada pemimpin yang baik di Indonesia, yang memiliki kepedulian terhadap bangsa dan negara.

"Di antara seluruh sosok pemimpin di Indonesia, pasti ada seseorang pemimpin yang memang memiliki kepedulian pada rakyat kecil," ujarnya. (Y012)