Semarang (ANTARA News) - Komandan Pusat Penerbangan TNI Angkatan Darat Brigjen M. Afifuddin mengatakan proses identifikasi terhadap para korban tewas dalam kecelakaan Heli MI-17 di Kalimantan Utara membutuhkan waktu sekitar dua pekan.
"Seluruh korban sudah dievakuasi, namun masih harus menunggu identifikasi sebelum dipulangkan," kata Afifuddin di Semarang, Senin.
Ia memohon maaf kepada keluarga korban dan masyarakat atas lamanya waktu proses identifikasi tersebut.
Menurut dia, pemeriksaan forensik membutuhkan waktu relatif lama.
Ia menjelaskan seluruh jenazah belum berhasil teridentifikasi karena membutuhkan sampel darah pihak keluarga untuk mencocokkan DNA.
Sementara itu, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Budiman mengatakan heli yang mengangkut 19 penumpang itu jatuh dan terbakar.
"Heli berada di wilayah lekukan, terhempas angin hingga baling-baling mengenai pepohonan dan jatuh terbakar," katanya.
Budiman juga enggan menjelaskan kondisi korban tewas.
Butuh dua pekan identifikasi korban Mi-17
11 November 2013 18:28 WIB
Petugas mengevakuasi korban tewas jatuhnya helikopter Mi-17 milik TNI AD di Bandara Juwata, Tarakan, Kalimantan Timur beberapa waktu lalu (ANTARA/Siyah)
Pewarta: I.C.Senjaya
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013
Tags: