Kemenparekraf luncurkan situs promosi berbahasa mandarin
11 November 2013 17:26 WIB
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (kemenparekraf) meluncurkan situs promosi pariwisata berbahasa mandarin (http://cn.indonesia.travel/). yang didedikasikan untuk meningkatkan jumlah turis asal Cina berkunjung ke Indonesia. (cn.indonesia.travel)
Beijing (ANTARA News) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Senin sore meluncurkan situs promosi Indonesia berbahasa Mandarin, untuk memberikan informasi lebih lengkap tentang Indonesia dan destinasi wisata menariknya bagi turis China.
"Situs ini dirancang khusus untuk wisatawan China, jadi bukan sekadar menterjemahkan situs kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif yang sudah ada, tetapi kita desain khusus untuk memenuhi kebutuhan wisatawan China yang ingin berwisata ke Indonesia," kata Menparekraf Mari Pangestu di Beijing.
Ia menambahkan berdasar penelitian yang dilakukan masih banyak turis China yang tidak mengenal Indonesia secara utuh termasuk destinasi wisata yang dimilikinya.
"Sebagian besar calon turis China, hanya mengenal Bali. Sedangkan destinasi lain di Indonesia mereka belum kenal. Karena itu, situs ini dibuat sesuai kebutuhan turis dari China, tidak saja tentang destinasi wisata yang dimilliki Indonesia, tetapi juga tentang Indonesia secara keseluruhan," katanya.
Mari menambahkan,"selain itu situs ini juga ditujukan tidak saja pada wisatawan China yang bepergian secara grup, tetapi lebih utama kepada calon turis China yang berpergian secara individual."
Ia mengatakan situs dengan alamat cn.indonesia.travel tersebut, diharapkan jumlah kunjungan turis China ke Indonesia semakin bertambah dari waktu ke waktu.
"Dalam dua tahun terakhir jumlah kunjungan wisatawan China ke Indonesia rata-rata mengalami peningkatan dua digit. Diharapkan pada 2013 jumlah turis China ke Indonesia bisa mencapai 800 ribu orang dan pada 2015 saling kunjung turis kedua negara dapat mencapai dua juta sesuai kesepakatan kedua negara," kata Mari.
Selain memberikan informasi lengkap tentang Indonesia dan daerah tujuan wisata yang menarik dalam situs cn.indonesia.travel itu juga dicantumkan sejumlah paket wisata yang dapat dipilih.
"Untuk paket wisata ini, kami bermitra dengan agen perjalanan di Indonesia dan China, sehingga untuk teknisnya agen perjalanan kedua negara yang mengisi dan melaksanakannya," ungkap Menparekraf.
Sementara itu Wakil Ketua China National Tourism Administration (CNTA) Zhang Xing Houng mengatakan pihaknya sangat menyambut gembira peuncuran situs tersebut, karena akan semakin membuat masyarakat China mengenal lebih dalam tentang Indonesia termasuk daerah tujuan wisata yang menarik yang dimilikinya.
Ia mengatakan saat ini tercatat 83,18 juta orang China yang bepergian ke luar negeri, dan sekitar 2,96 miliar orang China yang melakukan perjalanan di dalam negeri, atau naik sekitar 12 persen dibandingkan tahun lalu.
"Industri pariwisata menjadi salah satu sumber penggerak rodak ekonomi China. Kami sangat senang dengan langkah-langkah yang diambil Indonesia untuk saling meningkatkan saling kunjung jumlah turis China ke Indonesia dan sebaliknya, sehingga hubungan serta kerja sama yang baik akan semakin sempurna," katanya.
Selain Beijing, sosialisasi situs cn.indonesia.travel juga akan diperkenalkan di Jinan, Provinsi Shandong, Shanghai dan Guangzhou.
"Situs ini dirancang khusus untuk wisatawan China, jadi bukan sekadar menterjemahkan situs kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif yang sudah ada, tetapi kita desain khusus untuk memenuhi kebutuhan wisatawan China yang ingin berwisata ke Indonesia," kata Menparekraf Mari Pangestu di Beijing.
Ia menambahkan berdasar penelitian yang dilakukan masih banyak turis China yang tidak mengenal Indonesia secara utuh termasuk destinasi wisata yang dimilikinya.
"Sebagian besar calon turis China, hanya mengenal Bali. Sedangkan destinasi lain di Indonesia mereka belum kenal. Karena itu, situs ini dibuat sesuai kebutuhan turis dari China, tidak saja tentang destinasi wisata yang dimilliki Indonesia, tetapi juga tentang Indonesia secara keseluruhan," katanya.
Mari menambahkan,"selain itu situs ini juga ditujukan tidak saja pada wisatawan China yang bepergian secara grup, tetapi lebih utama kepada calon turis China yang berpergian secara individual."
Ia mengatakan situs dengan alamat cn.indonesia.travel tersebut, diharapkan jumlah kunjungan turis China ke Indonesia semakin bertambah dari waktu ke waktu.
"Dalam dua tahun terakhir jumlah kunjungan wisatawan China ke Indonesia rata-rata mengalami peningkatan dua digit. Diharapkan pada 2013 jumlah turis China ke Indonesia bisa mencapai 800 ribu orang dan pada 2015 saling kunjung turis kedua negara dapat mencapai dua juta sesuai kesepakatan kedua negara," kata Mari.
Selain memberikan informasi lengkap tentang Indonesia dan daerah tujuan wisata yang menarik dalam situs cn.indonesia.travel itu juga dicantumkan sejumlah paket wisata yang dapat dipilih.
"Untuk paket wisata ini, kami bermitra dengan agen perjalanan di Indonesia dan China, sehingga untuk teknisnya agen perjalanan kedua negara yang mengisi dan melaksanakannya," ungkap Menparekraf.
Sementara itu Wakil Ketua China National Tourism Administration (CNTA) Zhang Xing Houng mengatakan pihaknya sangat menyambut gembira peuncuran situs tersebut, karena akan semakin membuat masyarakat China mengenal lebih dalam tentang Indonesia termasuk daerah tujuan wisata yang menarik yang dimilikinya.
Ia mengatakan saat ini tercatat 83,18 juta orang China yang bepergian ke luar negeri, dan sekitar 2,96 miliar orang China yang melakukan perjalanan di dalam negeri, atau naik sekitar 12 persen dibandingkan tahun lalu.
"Industri pariwisata menjadi salah satu sumber penggerak rodak ekonomi China. Kami sangat senang dengan langkah-langkah yang diambil Indonesia untuk saling meningkatkan saling kunjung jumlah turis China ke Indonesia dan sebaliknya, sehingga hubungan serta kerja sama yang baik akan semakin sempurna," katanya.
Selain Beijing, sosialisasi situs cn.indonesia.travel juga akan diperkenalkan di Jinan, Provinsi Shandong, Shanghai dan Guangzhou.
Pewarta: Rini Utami
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013
Tags: