Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu bersama kejaksaan tinggi setempat dan pihak kontraktor sepakat meneruskan pembangunan proyek Program Strategis Nasional (PSN) Jalan Trans Enggano.

"Setelah dilakukan pembahasan bersama pihak kontraktor didampingi Kajati Bengkulu dan pihak terkait lainnya, seperti Kementerian Perhubungan dan KSOP Pulau Baai, PSN Jalan Trans Enggano sepanjang 32 km akan diteruskan pasca-Idul Fitri tahun ini," kata Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, di Bengkulu, Kamis.

Sebelumnya proyek program strategis nasional ini sempat terhambat pembangunannya akibat permasalahan material, karena tidak bisa bersandarnya kapal pengangkut di Pelabuhan Malakoni, Pulau Enggano.

"Maka dari itu komitmen kami dengan Kajati, Kapolda, dan penyedia jasa, pastikan kapal tetap bersandar tapi penyedia jasa menjamin, ketika ada kerusakan mereka siap memperbaiki," kata Gubernur Rohidin.

Gubernur Rohidin memastikan material kebutuhan pembangunan bisa sesegera mungkin masuk ke pulau terluar Indonesia di Bengkulu, Pulau Enggano tersebut.

"Saat ini kami tanda tangani berita acara, besoknya material sudah bisa dimasukkan," kata dia lagi.

Sementara itu, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Bengkulu Rina Vitawati menegaskan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bengkulu bersama Polda Bengkulu siap mendukung keberlangsungan pembangunan PSN Trans Enggano.

"Jadi apa pun itu hambatannya harus dibicarakan bersama, kami mediasikan agar ada solusinya. Kekhawatiran terhadap kerusakan dermaga itu juga sudah disepakati oleh vendor," ujarnya pula.


Sebelumnya, Kepala Dinas PUPR Provinsi Bengkulu Tejo Suroso mengatakan pembangunan infrastruktur di Pulau Enggano sudah dimulai sejak November 2023 dan direncanakan rampung seluruhnya pada September atau Oktober 2024.
"Adapun pekerjaan proyek yang dilakukan, yaitu jalan lintas di Pulau Enggano sejauh 32,9 kilometer dan sudah selesai sekitar 13 kilometer, pengaman pantai serta jalan lingkungan yang merupakan proyek strategis nasional," kata Tejo.

Untuk kelancaran bahan logistik dan material pendukung proyek di Pulau Enggano, menurut dia, memang diperlukan sarana dan prasarana yang memadai, mengingat Pulau Enggano berada di jalur Samudra Hindia sehingga perlu akses yang baik, seperti kesiapan pelabuhan maupun kapal penyeberangan.
Baca juga: Bengkulu: Dua program strategis nasional rampung semester II 2024