Dahlan sarankan pengusaha jangan terlalu percaya statistik
11 November 2013 13:01 WIB
Menteri BUMN Dahlan Iskan menyatakan untuk mencapai pertumbuhan perusahaan dalam skala tinggi, harus efisien, mengurangi rapat-rapat yang tidak terlalu perlu.(ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Dahlan Iskan meminta semua pihak termasuk para pengusaha tidak terlalu percaya kepada statistik terutama soal pertumbuhan ekonomi, karena belum tentu realisasinya sama di semua golongan ekonomi.
"Saya hanya ingin menyampaikan agar jangan tertipu statistik. Tapi pengusaha harus bekerja maksimal, agar pertumbuhan perusahaan meningkat," kata Dahlan, saat berbicara pada "Mandiri Investment Forum", di Jakarta, Senin.
Menurut Dahlan, saat ini semua pihak tertuju pada angka pertumbuhan yang mencapai 5,5-6 persen, tanpa melihat apa saja faktor-faktor dibalik angka tersebut.
"Secara statistik tumbuh 5 persen, 6 persen, 7 persen. Tapi itu kan rata-rata, bukan berarti semuanya tumbuh sebesar itu, karena pada praktiknya ada juga yang minus," kata Dahlan.
Untuk itu diutarakannya, bagi dunia usaha yang penting saat ini adalah bagaimana bekerja agar pertumbuhan usahanya dapat bergerak terus.
"Sepenuhnya kemajuan bisnis itu ada pada perusahaan yang bersangkutan, sehingga dibutuhkan pengusaha yang bisa menjadi operator yang sukses bukan lagi sebagai konseptor," katanya.
Menurut mantan Dirut PT PLN ini, jika sebuah perusahaan sudah mengerti soal faktor-faktor bisnis maka setidaknya sudah bisa meningkatkan pertumbuhan usaha bahkan 15 persen.
"Siapa yang mau bekerja pasti akan bertumbuh 15 persen, karena 5 persen itu adalah angka rata-rata, sepenuhnya ada pada kita," tambahnya.
Pada kesempatan itu, Dahlan juga berpesan bahwa untuk mencapai pertumbuhan perusahaan dalam skala tinggi, harus efisien, mengurangi rapat-rapat yang tidak terlalu perlu.
"Saat ini sudah banyak perusahaan yang memiliki atasan yang bagus dalam merancang suatu konsep program, namun belum tentu sukses," ujarnya.
"Saya hanya ingin menyampaikan agar jangan tertipu statistik. Tapi pengusaha harus bekerja maksimal, agar pertumbuhan perusahaan meningkat," kata Dahlan, saat berbicara pada "Mandiri Investment Forum", di Jakarta, Senin.
Menurut Dahlan, saat ini semua pihak tertuju pada angka pertumbuhan yang mencapai 5,5-6 persen, tanpa melihat apa saja faktor-faktor dibalik angka tersebut.
"Secara statistik tumbuh 5 persen, 6 persen, 7 persen. Tapi itu kan rata-rata, bukan berarti semuanya tumbuh sebesar itu, karena pada praktiknya ada juga yang minus," kata Dahlan.
Untuk itu diutarakannya, bagi dunia usaha yang penting saat ini adalah bagaimana bekerja agar pertumbuhan usahanya dapat bergerak terus.
"Sepenuhnya kemajuan bisnis itu ada pada perusahaan yang bersangkutan, sehingga dibutuhkan pengusaha yang bisa menjadi operator yang sukses bukan lagi sebagai konseptor," katanya.
Menurut mantan Dirut PT PLN ini, jika sebuah perusahaan sudah mengerti soal faktor-faktor bisnis maka setidaknya sudah bisa meningkatkan pertumbuhan usaha bahkan 15 persen.
"Siapa yang mau bekerja pasti akan bertumbuh 15 persen, karena 5 persen itu adalah angka rata-rata, sepenuhnya ada pada kita," tambahnya.
Pada kesempatan itu, Dahlan juga berpesan bahwa untuk mencapai pertumbuhan perusahaan dalam skala tinggi, harus efisien, mengurangi rapat-rapat yang tidak terlalu perlu.
"Saat ini sudah banyak perusahaan yang memiliki atasan yang bagus dalam merancang suatu konsep program, namun belum tentu sukses," ujarnya.
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013
Tags: