Bandung gelar Angklung Pride 2013
10 November 2013 07:21 WIB
1000 Dokter Bermain Angklung Lebih dari 1000 Dokter memainkan angklung dalam rangka memecah rekor MURI "1000 Dokter Bermain Angklung" di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jabar, Jumat (25/10). Pemecahan Rekor "1000 Dokter Bermain Angklung" merupakan salah satu rangkaian kegiatan ulang tahun RSHS ke-90. Sekaligus sebagai salah satu bentuk pelestarian Angklung yang telah dikukuhkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia asli Indonesia. (ANTARA FOTO/Agus Bebeng)
Bandung (ANTARA News) - Saung Angklung Udjo dan Dinas Kebudayaan Provinsi Jawa Barat menggelar Angklung Pride 2013 di Kompleks SAU, Jalan Padasuka, Kota Bandung, untuk memeriahkan Hari Angklung 16 November.
"Festival Angklung Pride 2013 digelar untuk memperingati tiga tahun angklung disahkan UNESCO sebagai warisan budaya benda asli dari Indonesia," kata Direktur PT Saung Angklung Udjo, Taufik Hidayat di Bandung, Minggu.
Menurut Taufik, Festival Angklung merupakan wadah interaksi pelajar dan pelatih dalam memvisualkan hasil proses berlatih angklung dalam berbagai tingkatan sekolah yang akan dituangkan dalam konsep perlombaan pentas angklung.
Kegiatan tersebut akan melibatkan pelajar SD, SMP dan SMA. Selain itu juga akan tampil beberapa jenis angklung buhun di Jawa Barat dalam pentas khas.
"Festival ini diharapkan dapat memberikan edukasi bagi tiap tingkatan usia mengenai musik tradisi dan mendekatkan kepada khalayak umum," katanya.
Selain akan menampilkan kepiawaian murid-murid Saung Angklung Udjo, kegiatan lomba diikuti pelajar dari sejumlah daerah di jabar seperti Indramayu, Banjar, Sumedang, Bogor, Bekasi, Cirebon dan lainnya.
"Mereka diharapkan bisa mengekspresikan budaya angklung, sedangkan pengungung bisa mengapresiasi dan ajang pewarisan budaya angklung," kata Taufik.
Pada kesempatan itu juga akan digelar "Special Bamboo Afternoon Show" yang merupakan rangkaian kegiatan Angklung Pride 2013 dalam bentuk penampilan upacara helaran, tarian tradisional Sunda dan pertunjungan puncak angklung.
"Kami dalam menjadikan angklung mendunia tidak berhenti ketika angklung disahkan oleh Unesco sebagai kebudayaan asli Indonesia, namun terus menjaga amanat ini dengan terus mempromosikan, melindungi, menjaga dan meregenerasikan angklung," kata Taufik Hidayat Udjo.
"Festival Angklung Pride 2013 digelar untuk memperingati tiga tahun angklung disahkan UNESCO sebagai warisan budaya benda asli dari Indonesia," kata Direktur PT Saung Angklung Udjo, Taufik Hidayat di Bandung, Minggu.
Menurut Taufik, Festival Angklung merupakan wadah interaksi pelajar dan pelatih dalam memvisualkan hasil proses berlatih angklung dalam berbagai tingkatan sekolah yang akan dituangkan dalam konsep perlombaan pentas angklung.
Kegiatan tersebut akan melibatkan pelajar SD, SMP dan SMA. Selain itu juga akan tampil beberapa jenis angklung buhun di Jawa Barat dalam pentas khas.
"Festival ini diharapkan dapat memberikan edukasi bagi tiap tingkatan usia mengenai musik tradisi dan mendekatkan kepada khalayak umum," katanya.
Selain akan menampilkan kepiawaian murid-murid Saung Angklung Udjo, kegiatan lomba diikuti pelajar dari sejumlah daerah di jabar seperti Indramayu, Banjar, Sumedang, Bogor, Bekasi, Cirebon dan lainnya.
"Mereka diharapkan bisa mengekspresikan budaya angklung, sedangkan pengungung bisa mengapresiasi dan ajang pewarisan budaya angklung," kata Taufik.
Pada kesempatan itu juga akan digelar "Special Bamboo Afternoon Show" yang merupakan rangkaian kegiatan Angklung Pride 2013 dalam bentuk penampilan upacara helaran, tarian tradisional Sunda dan pertunjungan puncak angklung.
"Kami dalam menjadikan angklung mendunia tidak berhenti ketika angklung disahkan oleh Unesco sebagai kebudayaan asli Indonesia, namun terus menjaga amanat ini dengan terus mempromosikan, melindungi, menjaga dan meregenerasikan angklung," kata Taufik Hidayat Udjo.
Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013
Tags: