Guangzhou, China (ANTARA News) - Klub asuhan Marcello Lippi Guangzhou Evergrande mengakhir era tanpa gelar Asia selama 23 tahun hari ini setelah menahan seri 1-1 FC Seoul pada leg kedua final Liga Champions AFC.

Gol Elkeson pada menit 58 akhirnya bisa disamakan pemain FC Seoul Dejan Damjanovic, namun hasil seri sudah cukup mengantarkan Guangzhou juara setelah pada leg pertama dua minggu lalu di Seoul seri 2-2.

Pelatih peraih Piala Dunia ini merayakan kemenangan itu bersama para pemain ketika Guangzhou menerima piala di hadapan 42.000 penonton di stadion Guangzhou.

Belum ada tim China mana pun yang menjdi juara Asia sejak Liaoning melakukannya pada 1990. Ini juga prestasi luar biasa untuk Evergrande yang tiga tahun lalu dilarang karena skandal pengaturan skor.

Ini juga penampilan besar Lippi, yang di samping Piala Dunia 2006, kini mengemas titel Champions baik Asia maupun Eropa. Pada 1996 dia membawa Juventus menjadi juara Liga Champions Eropa.

Evergrande mencapai final dengan penampilan mempesona lewat delapan gol melawan lawannya di semifinal, Kashiwa Reysol dari Jepang.

Evergrande yang baru saja memenangi gelar liga China untuk ketiga kali berturut-turut, akan bisa menciptakan treble jika berhasil melaju dari hadangan Beijing Guoan pada semifinal Piala FA China bulan ini, demikian AFP.