Dokter sarankan pakai kendaraan umum untuk mudik jarak jauh
3 April 2024 19:20 WIB
Arsip foto - Calon penumpang mengantre untuk lapor diri di Terminal 1 A, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (3/4/2024). Memasuki H -7 pemudik mulai memadati Bandara Soekarno Hatta, PT Angkasa Pura II (Persero) memprediksi puncak arus penumpang mudik Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta akan terjadi pada tanggal 5 sampai 6 April 2024. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc)
Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis penyakit dalam dr. RA Adaninggar mengatakan untuk perjalanan mudik dengan jarak jauh disarankan menggunakan transportasi umum, seperti pesawat atau kereta.
Dia menjelaskan bahwa selain lebih hemat, memakai kendaraan umum untuk mudik juga tidak membuat lelah, karena pemudik lebih leluasa beristirahat.
Menurutnya, apabila menyetir kendaraan pribadi, lebih rentan kelelahan dan mudah merasa marah.
"Nanti kalau udah capek, bawaannya jadi marah-marah ya. Udah gitu kalau marah-marah bawaannya juga capek, pusing, ngantuk ya. Malah bahaya kan kalau misalnya nyetir dalam kondisi seperti itu misalnya," kata Nings dalam “Do & Don’t Biar Mudik Kamu Tetap Sehat” yang disiarkan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan bahwa kesehatan mental merupakan salah satu yang perlu dipersiapkan dalam mudik, sebagai antisipasi terutama pada saat terjadi macet.
Baca juga: Jalan nasional di Indonesia siap sambut arus mudik Lebaran
Menurutnya, mudik bersama keluarga memudahkan dalam hal tersebut, karena keluarga dapat mengalihkan stres akibat macet dengan kegiatan atau obrolan yang positif.
Menurutnya, semua orang punya pertimbangan tersendiri dalam pilihan transportasi saat mudik, dan semua ada baik dan buruknya. Dokter tersebut menyebut bahwa transportasi pribadi memberikan fleksibilitas, contohnya dalam hal waktu pergi atau berhenti di tempat peristirahatan.
Selain itu, ujarnya, biaya untuk mudik sekeluarga menggunakan transportasi pribadi, contohnya untuk bensin, lebih kecil dibandingkan tiket transportasi umum untuk sekeluarga.
Dalam kesempatan itu, dia juga mengingatkan untuk melakukan upaya-upaya menjaga kesehatan jauh hari sebelum mudik, seperti makan-makanan bergizi yang tidak memicu penyakit pribadi, olahraga yang rutin, istirahat yang cukup, agar perjalanan nyaman.
Baca juga: Cek USG hingga bawa cemilan jaga ibu hamil sehat selama mudik
Selain itu, mempersiapkan perbekalan yang cukup, seperti obat-obatan atau minuman agar tidak dehidrasi di jalanan.
Dia juga menambahkan peregangan perlu dilakukan, karena duduk terlalu lama dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.
Nings juga mengatakan survei sebelum mudik perlu dilakukan guna memetakan fasilitas kesehatan terdekat apabila terjadi gangguan kesehatan.
"Makanya kan persiapan kesehatan itu sangat penting sebelum kita melakukan perjalanan jauh. Karena mungkin kadang-kadang orang itu gak punya penyakit apa-apa. Tetapi tiba-tiba karena capek, karena dehidrasi, karena apa, tiba-tiba di jalan bisa terjadi masalah kesehatan yang cukup berbahaya," ujarnya.
Baca juga: KPPPA: Ciptakan situasi mudik yang nyaman dan aman bagi perempuan-anak
Baca juga: Kemendikbud-Ristek bagikan buku untuk anak-anak di Terminal Kalideres
Dia menjelaskan bahwa selain lebih hemat, memakai kendaraan umum untuk mudik juga tidak membuat lelah, karena pemudik lebih leluasa beristirahat.
Menurutnya, apabila menyetir kendaraan pribadi, lebih rentan kelelahan dan mudah merasa marah.
"Nanti kalau udah capek, bawaannya jadi marah-marah ya. Udah gitu kalau marah-marah bawaannya juga capek, pusing, ngantuk ya. Malah bahaya kan kalau misalnya nyetir dalam kondisi seperti itu misalnya," kata Nings dalam “Do & Don’t Biar Mudik Kamu Tetap Sehat” yang disiarkan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan bahwa kesehatan mental merupakan salah satu yang perlu dipersiapkan dalam mudik, sebagai antisipasi terutama pada saat terjadi macet.
Baca juga: Jalan nasional di Indonesia siap sambut arus mudik Lebaran
Menurutnya, mudik bersama keluarga memudahkan dalam hal tersebut, karena keluarga dapat mengalihkan stres akibat macet dengan kegiatan atau obrolan yang positif.
Menurutnya, semua orang punya pertimbangan tersendiri dalam pilihan transportasi saat mudik, dan semua ada baik dan buruknya. Dokter tersebut menyebut bahwa transportasi pribadi memberikan fleksibilitas, contohnya dalam hal waktu pergi atau berhenti di tempat peristirahatan.
Selain itu, ujarnya, biaya untuk mudik sekeluarga menggunakan transportasi pribadi, contohnya untuk bensin, lebih kecil dibandingkan tiket transportasi umum untuk sekeluarga.
Dalam kesempatan itu, dia juga mengingatkan untuk melakukan upaya-upaya menjaga kesehatan jauh hari sebelum mudik, seperti makan-makanan bergizi yang tidak memicu penyakit pribadi, olahraga yang rutin, istirahat yang cukup, agar perjalanan nyaman.
Baca juga: Cek USG hingga bawa cemilan jaga ibu hamil sehat selama mudik
Selain itu, mempersiapkan perbekalan yang cukup, seperti obat-obatan atau minuman agar tidak dehidrasi di jalanan.
Dia juga menambahkan peregangan perlu dilakukan, karena duduk terlalu lama dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.
Nings juga mengatakan survei sebelum mudik perlu dilakukan guna memetakan fasilitas kesehatan terdekat apabila terjadi gangguan kesehatan.
"Makanya kan persiapan kesehatan itu sangat penting sebelum kita melakukan perjalanan jauh. Karena mungkin kadang-kadang orang itu gak punya penyakit apa-apa. Tetapi tiba-tiba karena capek, karena dehidrasi, karena apa, tiba-tiba di jalan bisa terjadi masalah kesehatan yang cukup berbahaya," ujarnya.
Baca juga: KPPPA: Ciptakan situasi mudik yang nyaman dan aman bagi perempuan-anak
Baca juga: Kemendikbud-Ristek bagikan buku untuk anak-anak di Terminal Kalideres
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024
Tags: