Kemenperin dorong vokasi binaan jalin kerja sama dengan industri
3 April 2024 17:34 WIB
Direktur Politeknik ATI Makassar, Muhammad Basri (memegang mic) menyerahkan mesin perajang pisang kepada pelaku industri kecil dan menengah (IKM) di Sulawesi Selatan (ANTARA/HO-Kemenperin)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian terus mendorong unit pendidikan vokasi binaannya untuk menjalin kerja sama serta berinovasi sehingga bisa memberikan manfaat bagi sektor industri di tanah air.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Rabu, mengatakan upaya strategis tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sektor industri dalam menopang produktivitas.
"Kemitraan 'link and match' yang selama ini sudah dibangun antara lain adalah memasok sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan menciptakan inovasi teknologi yang dibutuhkan oleh sektor industri,” katanya.
Ia mengatakan salah satu implementasi dari upaya strategis tersebut yakni produksi mesin atau alat berkaitan dengan industri yang dipelajari di unit pendidikan terkait.
Seperti halnya Politeknik ATI Makassar melalui unit Teaching Factory memproduksi mesin perajang pisang yang dihibahkan ke industri kecil dan menengah (IKM) yang memproduksi keripik pisang di Sulawesi Selatan.
Menurut Menperin, hal tersebut juga secara langsung bisa memberikan dampak positif kepada perekonomian di tanah air.
Baca juga: Kemenperin dorong IKM batik rebut potensi pasar seragam haji
Baca juga: Kemenperin: Penyerapan DAK fisik IKM 2023 meningkat jadi 88,46 persen
"Contohnya adalah untuk mendukung perekonomian di Sulawesi Selatan, kami aktif mencetak tenaga kerja industri terampil melalui penyelenggaraan pendidikan vokasi industri di Politeknik ATI Makassar, AK-Manufaktur Bantaeng, SMK-SMAK Makassar, dan SMK-SMTI Makassar,” ujar Menperin.
Di sisi lain Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan menyampaikan Politeknik ATI Makassar menghibahkan sebanyak tujuh mesin perajang pisang yang diproduksi selama tahun 2023 untuk IKM di sejumlah kabupaten di Sulawesi Selatan, yakni di kabupaten Bone, Bulukumba, serta Maros.
Diharapkan produksi mesin tersebut bisa menjadi motivasi bagi unit pendidikan binaan Kemenperin lainnya untuk membuat karya yang berguna bagi kemajuan perindustrian di Indonesia.
"Produksi mesin perajang pisang oleh Unit Teaching Factory Politeknik ATI Makassar ini dapat menjadi motivasi agar unit pendidikan vokasi Kemenperin lainnya dapat membuat lebih banyak karya yang bermanfaat bagi masyarakat dan pelaku industri,” ujarnya.
Baca juga: Kemenperin dorong pengembangan industri peralatan dapur berbasis logam
Baca juga: Menperin sebut Renault dan VinFast siap berinvestasi di Indonesia
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Rabu, mengatakan upaya strategis tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sektor industri dalam menopang produktivitas.
"Kemitraan 'link and match' yang selama ini sudah dibangun antara lain adalah memasok sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan menciptakan inovasi teknologi yang dibutuhkan oleh sektor industri,” katanya.
Ia mengatakan salah satu implementasi dari upaya strategis tersebut yakni produksi mesin atau alat berkaitan dengan industri yang dipelajari di unit pendidikan terkait.
Seperti halnya Politeknik ATI Makassar melalui unit Teaching Factory memproduksi mesin perajang pisang yang dihibahkan ke industri kecil dan menengah (IKM) yang memproduksi keripik pisang di Sulawesi Selatan.
Menurut Menperin, hal tersebut juga secara langsung bisa memberikan dampak positif kepada perekonomian di tanah air.
Baca juga: Kemenperin dorong IKM batik rebut potensi pasar seragam haji
Baca juga: Kemenperin: Penyerapan DAK fisik IKM 2023 meningkat jadi 88,46 persen
"Contohnya adalah untuk mendukung perekonomian di Sulawesi Selatan, kami aktif mencetak tenaga kerja industri terampil melalui penyelenggaraan pendidikan vokasi industri di Politeknik ATI Makassar, AK-Manufaktur Bantaeng, SMK-SMAK Makassar, dan SMK-SMTI Makassar,” ujar Menperin.
Di sisi lain Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan menyampaikan Politeknik ATI Makassar menghibahkan sebanyak tujuh mesin perajang pisang yang diproduksi selama tahun 2023 untuk IKM di sejumlah kabupaten di Sulawesi Selatan, yakni di kabupaten Bone, Bulukumba, serta Maros.
Diharapkan produksi mesin tersebut bisa menjadi motivasi bagi unit pendidikan binaan Kemenperin lainnya untuk membuat karya yang berguna bagi kemajuan perindustrian di Indonesia.
"Produksi mesin perajang pisang oleh Unit Teaching Factory Politeknik ATI Makassar ini dapat menjadi motivasi agar unit pendidikan vokasi Kemenperin lainnya dapat membuat lebih banyak karya yang bermanfaat bagi masyarakat dan pelaku industri,” ujarnya.
Baca juga: Kemenperin dorong pengembangan industri peralatan dapur berbasis logam
Baca juga: Menperin sebut Renault dan VinFast siap berinvestasi di Indonesia
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024
Tags: