Inilah salah satu terobosan pemerintah tentang transportasi umum di rute padat itu; masyarakat punya pilihan layak dan andal selain transportasi darat memakai bis dan kendaraan pribadi.
KA Pangrango Bogor-Sukabumi itu diberangkatkan Menteri BUMN, Dahlan Iskan, yang harus minta maaf pada warga yang tidak kebagian tempat duduk. Hingga beberapa waktu setelah kereta api diberangkatkan, masih padat antrean calon pemakai jasa kereta api itu.
Dia mengaku tidak memprediksikan animo masyarakat atas pengoperasian kereta jalur Bogor-Sukabumi melebihi perkiraan. Maklum, kedua kabupaten ini sangat padat penduduk dan intensitas lalu-lintas manusia dan barang di sana sangat deras.
Totok (50) salah satu calon penumpang KA Pangrango mengaku sengaja ingin ikut mencoba perjalanan perdana jalur Bogor Sukabumi itu. Totok rela berangkat subuh dari Jakarta demi mendapatkan tiket ke Sukabumi.
"Biasanya kalau mau ke Sukabumi naik bus, macet. Kalau pakai kereta lebih cepat," ujar Wiwied, yang juga antre.
Sementara itu, Direktur PT KAI, Ignatius Jonan, mengatakan, sebetulnya rute itu bukan sama sekali baru melainkan mengaktifkan kembali rute itu. "Kehadiran jalur kereta ini (Bogor-Sukabumi) tentunya dapat membantu mengurangi beban di jalan," katanya.
KA Pangrango tersebut, terdiri dari tiga kereta ekonomi (318 kursi), satu kereta kelas eksekutif (50 kursi), satu kereta makan, satu gerbong pembangkit, dan satu lokomotif.
Untuk tarif kereta ekonomi AC Rp15.000 perorang, dan Rp35.000 perorang untuk eksekutif.
"Kereta ini kapasitas utama 100 persen untuk penumpang, untuk kereta barang direncanakan akan ditambah tahun depan," kata Jonan.