Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Abdul Hakam Naja menyatakan bahwa KPU perlu melakukan inovasi untuk menarik perhatian pemilih muda dan pemilih pemula.

"Saya kira KPU perlu melakukan inovasi, membuat hal-hal yang lebih kreatif untuk memancing perhatian pemilih pemula dan pemilih muda," ujar Hakam Naja saat dihubungi Antara di Jakarta, Jumat.

Hal itu disampaikannya ketika disinggung perihal ide untuk melakukan sosialisasi pemilu menggunakan media sosial atau jejaring sosial untuk menarik perhatian pemilih muda dan pemilih pemula.

Hakam Naja menjelaskan bahwa baik pemilih muda dan pemilih pemula perlu mendapat perhatian secara khusus karena kelompok ini memiliki jumlah yang cukup besar.

"Tercatat pemilih pemula jumlahnya sekitar dua puluh juta, sementara pemilih muda tecatat hampir mencapai tujuh puluh juta. Ini besar sekali," jelas dia.

Pemilih pemula adalah mereka yang baru pertama kali menggunakan hak pilihnya, sementara pemilih muda adalah mereka yang berusia di bawah 30 tahun.

Dia kemudian mengemukakan bahwa pada masa kini ada kecenderungan bagi para pemilih muda dan pemilih pemula untuk tidak menggunakan hak pilih mereka, sehingga perlu ada sosialisasi yang tepat sasar untuk meningkatkan semangat demokrasi bagi kelompok ini.

"Maka saya rasa ini sudah jadi situasi yang memprihatinkan dan butuh hal-hal yang lebih menggugah, yang lebih mencerahkan generasi muda yang cara tidak biasa," imbuh Hakam Naja.(*)