Kemenkumham Bali kebut pemasangan 30 "autogate" tambahan
2 April 2024 18:53 WIB
Kepala Kanwil Kemenkumham Bali Pramella Y Pasaribu (kanan) ketika mengamati proses pemeriksaan imigrasi secara otomatis atau autogate di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Selasa (2/4/2024) ANTARA/HO-Kemenkumham Bali
Denpasar (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Bali mengebut pemasangan 30 unit fasilitas otomatisasi keimigrasian atau autogate tambahan di terminal kedatangan internasional Bandara Ngurah Rai sebelum Agustus 2024 karena memasuki musim liburan turis Australia.
“Saya memberikan arahan agar prosesnya bisa selesai lebih cepat dari perkiraan,” kata Kepala Kanwil Kemenkumham Bali Pramella Y Pasaribu di Denpasar, Selasa.
Sebelumnya, pada 6 Maret 2024, Imigrasi meresmikan 30 unit autogate tahap pertama di terminal kedatangan internasional Bandara Bali.
Fasilitas otomatis itu mampu memangkas durasi pemeriksaan imigrasi dari beberapa menit menjadi 15 hingga 25 detik per pelaku perjalanan.
Tak hanya di terminal kedatangan internasional, rencananya setelah periode Lebaran 2024, Imigrasi memasang 20 autogate tambahan di terminal keberangkatan internasional, sehingga total ada 80 unit autogate yang diaktifkan di Bandara Ngurah Rai, Bali.
Pemasangan autogate di Bandara Ngurah Rai diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pemeriksaan imigrasi, sehingga penumpang dapat merasakan pelayanan yang lebih cepat dan nyaman.
“Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan antrian pada jalur pemeriksaan imigrasi,” imbuhnya.
Saat ini, autogate dapat digunakan bagi pelaku perjalanan WNI untuk semua jenis paspor baik paspor biasa atau pun paspor elektronik, sedangkan untuk warga negara asing WNA) yakni yang memiliki paspor elektronik pemegang visa kunjungan saat kedatangan secara elektronik (E-VoA) dan visa elektronik (E-Visa).
Kemudian, WNA yang memiliki Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS), Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP), serta WNA dari negara subjek bebas visa kunjungan (BVK) yakni ASEAN yang sudah melakukan registrasi pada laman evisa.imigrasi.go.id.
Pemeriksaan keimigrasian itu juga mengintegrasikan teknologi Face Recognition yakni berupa pengenalan wajah dan pengendalian manajemen perlintasan atau Border Control Management (BCM).
Sebagai informasi tambahan, turis Australia menduduki posisi pertama kedatangan wisatawan mancanegara di Bali.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, kedatangan turis dari Australia pada 2023 mencapai 1,32 juta orang atau menguasai pasang pasar sebesar 25,1 persen dari total kunjungan mencapai 5,27 juta orang.
Jika dibandingkan 2022, kedatangan turis dari negeri kanguru itu naik 118,5 persen yang mencapai 605 ribu.
“Saya memberikan arahan agar prosesnya bisa selesai lebih cepat dari perkiraan,” kata Kepala Kanwil Kemenkumham Bali Pramella Y Pasaribu di Denpasar, Selasa.
Sebelumnya, pada 6 Maret 2024, Imigrasi meresmikan 30 unit autogate tahap pertama di terminal kedatangan internasional Bandara Bali.
Fasilitas otomatis itu mampu memangkas durasi pemeriksaan imigrasi dari beberapa menit menjadi 15 hingga 25 detik per pelaku perjalanan.
Tak hanya di terminal kedatangan internasional, rencananya setelah periode Lebaran 2024, Imigrasi memasang 20 autogate tambahan di terminal keberangkatan internasional, sehingga total ada 80 unit autogate yang diaktifkan di Bandara Ngurah Rai, Bali.
Pemasangan autogate di Bandara Ngurah Rai diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pemeriksaan imigrasi, sehingga penumpang dapat merasakan pelayanan yang lebih cepat dan nyaman.
“Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan antrian pada jalur pemeriksaan imigrasi,” imbuhnya.
Saat ini, autogate dapat digunakan bagi pelaku perjalanan WNI untuk semua jenis paspor baik paspor biasa atau pun paspor elektronik, sedangkan untuk warga negara asing WNA) yakni yang memiliki paspor elektronik pemegang visa kunjungan saat kedatangan secara elektronik (E-VoA) dan visa elektronik (E-Visa).
Kemudian, WNA yang memiliki Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS), Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP), serta WNA dari negara subjek bebas visa kunjungan (BVK) yakni ASEAN yang sudah melakukan registrasi pada laman evisa.imigrasi.go.id.
Pemeriksaan keimigrasian itu juga mengintegrasikan teknologi Face Recognition yakni berupa pengenalan wajah dan pengendalian manajemen perlintasan atau Border Control Management (BCM).
Sebagai informasi tambahan, turis Australia menduduki posisi pertama kedatangan wisatawan mancanegara di Bali.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, kedatangan turis dari Australia pada 2023 mencapai 1,32 juta orang atau menguasai pasang pasar sebesar 25,1 persen dari total kunjungan mencapai 5,27 juta orang.
Jika dibandingkan 2022, kedatangan turis dari negeri kanguru itu naik 118,5 persen yang mencapai 605 ribu.
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024
Tags: