Semarang (ANTARA News) - Provinsi Jawa Tengah menyatakan kesiapannya menjadi tuan rumah penyelenggara Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020, kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jateng Budi Santoso.
"Kami siap bersaing dengan provinsi lain yang mengajukan tuan rumah PON 2020, yaitu Sumatera Utara, Bali, Sulawesi Selatan, dan Papua serta Papua Barat," kata Budi Santoso usai rapat koordinasi soal "bidding" pencalonan Jateng sebagai tuan rumah PON 2020 di Semarang, Kamis.
Menurut dia, Pemrov beserta KONI Jawa Tengah sudah memetakkan lokasi yang akan dijadikan tempat pertandingan termasuk kabupaten/kota yang terlibat jika Jateng menjadi tuan rumah pesta olahraga multievent empat tahunan 2020.
Berdasarkan rapat tersebut Jateng sudah menentukan daerah atau lokasi yang akan menjadi tempat pertandingan dan daerah yang terlibat ada enam kabupaten/kota di Jateng, yaitu Kota Semarang, Kota Surakarta (Solo), Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Kendal, dan Kabupaten Jepara.
Ketua tim Bidding pencalonan Jateng menjadi tuan rumah PON 2020 Sukahar menyebutkan untuk cabang olahraga gulat dimainkan di GOR Patriot Semarang), gantole di Kabupaten Wonogiri atau Karanganyar, judo di Unnes Semarang, kempo di Auditorium Undip Semarang, menembak di kompleks GOR Jatidiri Semarang, panahan di Stadion Sriwedari Solo, panjat tebing di Semarang atau Solo.
Kemudian cabang olahraga renang dimainkan di Unnes Semarang atau Manahan Solo, paralayang di Wonogiri, sepak takraw di Manahan Solo, sepatu roda di Manahan Solo atau Jatidiri Semarang, bulu tangkis di Jatidiri atau di GOR Sritex Arena Solo, sepak bola di Jepara, Solo, dan Semarang, tinju di GOR Bahurekso Kendal, voli pantai di Marina Semarang, arung jeram di Sungai Serayu, berkuda di Tegalwaton, dan lain sebagainya.
Menurut Sukahar yang juga Wakil Ketua Umum I (bidang organisasi) KONI Jawa Tengah tersebut mengatakan, ada 16 syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi tuan rumah PON di antaranya adalah fasilitas penginapan bagi atlet, pelatih, dan ofisial karena berdasarkan pengalaman dalam PON yang datang sebanyak 12 ribu atlet, 4 ribu pelatih, dan 2.500 ofisial.
Kemudian, kata dia, surat pernyataan bersedia menjadi tuan rumah yang ditandatangani oleh Gubernur dan Ketua DPRD Jateng, surat pernyataan kesanggupan menggelar cabang olahraga.
Menurut dia, biasanya dalam PON digelar 41 cabang olahraga kemudian ditambah 10 cabang baru yang diakui KONI. "Tetapi dari 10 cabang tersebut yang bisa dimainkan hanya tiga cabang sedangkan lainnya dipertandingkan dalam bentuk eksibishi karena sesuai dengan peraturan yang ada," katanya.
Kemudian, lanjut dia, adalah kesiapan venue yang dimiliki. "Jateng sudah memiliki venue-venue tersebut dan sekarang ini tinggal disesuaikan dengan standar nasional dan internasional, sebagai contoh venue yang ada di Solo sudah pernah dipakai untuk ASEAN Paragames 2011," katanya.
Ia mengatakan, persyaratan tersebut paling lambat harus sudah masuk ke KONI Pusat pada 30 November mendatang. "Kami berharap semua persyaratan itu sudah bisa dimasukkan paling lambat 25 November, kemudian pemaparan soal kesiapan tuan rumah dilaksanakan saat rakernas KONI Pusat pada Febuari 2014. Setelah itu nanti ada tim verifikasi yang meninjau langsung," katanya.
Jateng siap bersaing jadi tuan rumah PON 2020
7 November 2013 18:19 WIB
Ilustrasi. Persiapan Penutupan PON XVIII Riau. (ANTARA/Nyoman Budhiana)
Pewarta: Hernawan W
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013
Tags: