Jakarta (ANTARA News) - Pembangunan untuk merevitalisasi Kota Tua Jakarta akan membutuhkan waktu hingga 20 tahun, kata konsultan pembangunan Kota Tua dari PT LAPI ITB, Dr. Woerjantri Soedarsono.

"Membangun sebuah kota berbeda dengan membangun gedung, membangun Kota Tua bisa dua sampai 20 tahun," katanya saat menyampaikan pemaparan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan, revitalisasi perlu dilakukan untuk mewujudkan kawasan dalam tembok Kota Tua sebagai kawasan cagar budaya berkarakter kuat yang nantinya memiliki nilai ekonomi tinggi sebagai kawasan wisata dan bisnis.

Bagian yang cukup penting dalam revitalisasi Kota Tua, menurut dia, adalah pembangunan gerbang dan tembok sebagai penanda visual pencitraan dan identitas kawasan.

Nantinya tembok akan dibangun mengelilingi Kota Tua Jakarta di lima titik yakni dari Jalan Gajah Mada, Jalan Gedong Panjang, Jalan Pakin, Jalan Lodan Raya dan Laut Jawa, serta Jalan Kp Bandan Raya.

"Seluruh gerbang area dalam Tembok Kota Tua akan memiliki jaringan pedestrian yang mempermudah keterhubungan wilayah secara keseluruhan, dengan begitu nanti kita akan memperkecil ruas jalan kendaraan dan memperlebar jalur pejalan kaki," katanya.

Ia menambahkan, jalur pedestrian dan kendaraan akan terintegrasi dengan fasilitas transit, budaya, ekonomi dan wisata.

Revitalisasi Kota Tua Jakarta, lanjut dia, juga akan mencakup pengembangan Kawasan Khusus Komersial dan Taman Kasteel serta sekolah, universitas, lokasi atraksi tepi sungai.

"Khusus untuk bangunan di kawasan khusus maka nanti semua bangunan yang akan dibangun di sana harus memiliki konstruksi yang sama karena kita ingin menumbuhkan karakter kota tua, kalaupun ada bangunan yang nanti tetap ingin beda maka perlu ada pemeriksaan lebih lanjut," katanya.

Tahapan pembangunan untuk merevitalisasi Kota Tua Jakarta akan dimulai tahun depan.

Pembangunan kota tua akan melibatkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan konsorsium pelaksana yang terdiri atas perusahaan swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).