Peneliti Pusat Riset Tanaman Pangan BRIN Suarni mengatakan sorgum bisa tumbuh di lahan kritis sehingga tidak mengganggu tanaman yang perlu lahan subur.
"Menghasilkan varietas jangan hanya dilihat dari peningkatan produksi, tetapi lebih menonjolkan karakter dan nilai lebih nutrisi yang bisa kita unggulan," ujarnya dalam lokakarya pengembangan sorgum yang dipantau di Jakarta, Selasa.
Baca juga: BRIN kembangkan varietas baru sorgum manis untuk bioetanol
Riset lainnya adalah menyilangkan varietas lokal yang sudah terdaftar yaitu sorgum Nusa Tenggara Barat (NTB) disilangkan dengan varietas lain. Penelitian yang merakit varietas unggul baru itu masih mengunggulkan rasa pulen.
Kemudian, penelitian selanjutnya juga merakit varietas unggul baru untuk menurunkan tanin dari biji di lahan sub optimal.
Baca juga: BPOM kawal pengembangan sorgum, bantu wujud ketahanan pangan RI
BRIN akan mengusulkan paten dari produk mie yang menggunakan 100 persen tepung sorgum tersebut. Kelebihan produk mi hasil inovasi BRIN ketimbang paten yang sudah terbit adalah berbahan tepung sorgum 100 persen, punya antioksidan, dan bebas gluten.
Baca juga: BRIN: Sorgum dan jagung jadi alternatif pangan hadapi perubahan iklim