Mataram (ANTARA) - Pembangunan bandara di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), ditargetkan rampung pada November 2024.

"Pengerjaan konstruksi bandara di lapangan masih terus berlangsung," kata Bupati Kabupaten Sumbawa Barat, Dr Musyafirin saat meninjau proyek tersebut, melalui keterangan tertulisnya di Mataram, Selasa.

Bupati mengajak kepada seluruh masyarakat Kecamatan Poto Tano untuk terus mendukung proses pembangunan bandara di Desa Kiantar, sehingga bisa memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.

"Masyarakat saya harapkan untuk bersiap dalam menghadapi pengembangan kawasan industri, karena keberadaan smelter sekarang ini akan terjadi proses hilirisasi," katanya.

Ia mengatakan bahan baku yang akan dikelola oleh industri turunan tersebut yaitu berasal dari smelter, yang nantinya bisa mendorong hadirnya antara lain pabrik pupuk dan pabrik semen.

"Semuanya itu diolah di Kabupaten Sumbawa Barat, baru diekspor," katanya.

Dalam kesempatan tersebut Bupati menekankan bahwa dengan keberadaan bandara akan mempermudah mobilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat, baik itu di sektor jasa transportasi maupun di sektor pariwisata.

Selain itu, pembangunan bandara ini bisa mendukung pengembangan kawasan Industri Sumbawa Barat.

"Semoga pembangunan ini bisa bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Sebelumnya, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) berencana membangun bandara di Sumbawa Barat. Pembangunan bandara dilakukan sebagai langkah perusahaan turut mendongkrak sektor wisata di wilayah tersebut.

Dana yang dibutuhkan untuk membangun bandara ini sekitar Rp 390 miliar. Bandara ini dibangun di Desa Kiantar dengan anjang landasan pacu atau runway 1.500 meter dengan luas area 100 hektare.

Baca juga: Pembangunan sport center Sumbawa Barat rampung
Baca juga: Amman setor dana bagi hasil ke NTB Rp437 miliar
Baca juga: Pembangunan smelter tembaga Amman di NTB sudah 76 persen