Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berupaya meningkatkan produksi pangan pada tahun ini melalui penambahan luas tanam 395.000 hektare dengan menyelesaikan pembangunan berbagai infrastruktur sumber daya air pada tahun 2023.

"Kami berkontribusi dalam menambah luas tanam dari hasil pembangunan yang sudah kami lakukan. Total penambahan luas tanam, artinya intensifikasi dari hasil pembangunan kami, ada sekitar 395.000 hektare," ucap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Jakarta, Senin (1/4).

Basuki menyebutkan penambahan 395.000 hektare tersebut termasuk peningkatan luas tanam sekitar 63.000 hektare dari total fungsional 233.000 hektare berkat pembangunan irigasi dan pengoperasian bendungan baru sebanyak 36 unit.

Menurut dia, upaya tersebut dapat menaikkan intensitas penanaman (IP) sebesar 27 persen.

Ia mengatakan bahwa pihaknya juga telah merehabilitasi jaringan irigasi seluas 426.200 hektare yang dapat meningkatkan luas tanam sekitar 255.000 hektare atau 60 persen dari luas jaringan irigasi yang direhabilitasi.

Selain itu, Kementerian PUPR telah membangun jaringan irigasi air tanah untuk 3.676 sumur air tanah yang dapat menambah sekitar 75.000 hektare luas tanam.

"Daerah yang tadinya tidak ada sumur dan tidak ada tanaman, dengan adanya sumur, jadi ada air dan bisa menambah 75.000 hektare luas tanam," kata Basuki.

Di samping itu, dia menuturkan bahwa pihaknya telah membangun empat embung irigasi yang bisa menambah 471 hektare luas tanam.

"Jadi, ini kontribusi kami dalam meningkatkan luas tanam. Kalau 1 hektare saja, bisa menghasilkan 5 ton. Dengan 300.000 atau 400.000 hektare luas tanam, berarti sudah bisa meningkatkan produksi minimal 1,5 juta atau 2 juta ton," ujarnya.

Baca juga: Menteri PUPR fokus tuntaskan seluruh pekerjaan konstruksi pada 2024
Baca juga: Kementerian PUPR selesaikan 13 PSN pada 2023 perkuat infrastruktur