Pengamat: wajar komunikasi politik Jokowi paling baik
7 November 2013 01:18 WIB
PDIP Peringati Hari Pancasila. Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri (kedua kiri) bersama (dari kiri) Gubernur DKI Joko Widodo, anggota DPR Effendi Simbolon dan mantan wapres yang juga Ketua PMI Jusuf Kalla saat menghadiri acara peringatan Hari Lahir Pancasila yang diadakan PDI-P di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu (1/6). Pada kesempatan itu Megawati menyampaikan pidatonya tentang Pancasila dan meresmikan Satuan Tugas Cakra Buana serta kerjasama dengan PMI. (ANTARA FOTO/Fanny Octavinus)
Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Gun Gun Heryanto menyatakan wajar jika Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dinilai memiliki kualitas komunikasi politik dengan publik paling baik.
"Saya tidak heran jika Jokowi (panggilan akrab Joko Widodo) menempati peringkat teratas, karena dia mampu membangun politik komunikasi langsung dengan rakyat," kata Gun Gun Heryanto pada diskusi peluncuran hasil survei Lembaga Demokrasi Bertanggungjawab (LDB) di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu.
Pada kesempatan tersebut LDB mempublikasikan hasil survei perihal kualitas komunikasi politik yang dibangunnya kepada publik terhadap 11 figur bakal calon presiden.
Menurut Gun Gun, Jokowi mampu membangun komunikasi politik langsung dengan rakyat sekaligus mencari solusi dari persoalan yang dihadapi rakyat.
Komunikaksi politik yang dibangun oleh Jokowi menurut dia, tidak hanya wacana tapi diikuti dengan tindakan nyata serta bahasanya tidak direkayasa.
"Hasil komunikasi dan kerja yang dilakukan Jokowi bisa dirasakan langsung oleh rakyat," katanya.
Gun Gun menambahkan, jika LDB menempatkan Jokowi pada peringkat teratas karena komunikasi politik yang dibangun Jokowi dengan pendekatan kerakyatan, bahasa sederhana yang mudah dimengerti rakyat, serta ada hasil konkret.
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Tubagus Hasanuddin, mengatakan, keberhasilan Jokowi membangun komunikasi politik dengan masyarakat karena bahasanya sederhana dan pendekatannya merakyat.
"Jokowi berbicara apa adanya tanpa direkayasa," katanya.
Politisi PDI Perjuangan ini menambahkan, kepemimpinan Jokowi sebagai gubernur DKI Jakarta yang baru sekitar setahun tapi masyarakat sudah melihat bukti hasil kerjanya.
Dengan hasil kerja tersebut, kata dia, masyarakat dapat membedakan mana pemimpin yang sungguh-sungguh bekerja dan mana pemimpin yang hanya berwacana.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Eksekutif Lembaga Demokrasi Bertanggungjawab (LDB), Tjipta Lesmana mempublikasikan hasil surveinya perihal komunikasi politik dari 11 figur bakal calon presieden kepada masyarakat.
Hasil survei tersebut menyimpulkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai figur bakal calon presiden yang memiliki kualitas komunikasi politik dengan publik paling baik dan mendapat nilai 85.
Bakal calon presiden lainnya adalah, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang memperoleh nilai 81, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (78), Rektor Universitas Paramadina Anis Baswedan (75), Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (73), Menteri Perdagangan Gita Wirjawan (70).
Kemudian, Ketua umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (68), Ketua Umum Partai Hanura Wiranto (67), Menteri BUMN Dahlan Iskan (65), Ketua umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (63), dan mantan Kepala Staf TNI AD Pramono Edhie Wibowo (63).
Menurut Tjipta Lesmana, komunikasi politik sangat penting bagi seorang bakal calon presiden untuk membangun popularitas sekaligus kepercayaan publik.
Survei yang dilakukan Tjipta dengan membuat enam variabel kualitas komunikasi politik dari setiap figur bakal calon presiden.
Setiap variabel tersebut, sekaligus diberikan pembobotan yakni konteks atau kejelasan dengan bobot 35, kemudian pesan memiliki bobot 25, bahasa non-verbal (15), penampilan atau profil (15), kualitas suara (5), rasa humor (5).
Setelah menetapkan enam paramater dan pembobotannya, LDB meneliti komunikasi politik dari 11 figur bakal calon presiden dari kegiatannya yang dimuat di "youtube" dan Q-TV, pidato, jumpa pers, wawancara dengan stasiun televisi, serta dialog dengan masyarakat.
"Penilaian kualitas komunikasi politik dilakukan dengan mencermati komunikasi yang dilakukan figur 11 bakal calon presiden di media-media yang telah ditetapkan. Parameter penilaian dan pembobotannya juga udah ditetapkan," katanya. (R024/A029)
"Saya tidak heran jika Jokowi (panggilan akrab Joko Widodo) menempati peringkat teratas, karena dia mampu membangun politik komunikasi langsung dengan rakyat," kata Gun Gun Heryanto pada diskusi peluncuran hasil survei Lembaga Demokrasi Bertanggungjawab (LDB) di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu.
Pada kesempatan tersebut LDB mempublikasikan hasil survei perihal kualitas komunikasi politik yang dibangunnya kepada publik terhadap 11 figur bakal calon presiden.
Menurut Gun Gun, Jokowi mampu membangun komunikasi politik langsung dengan rakyat sekaligus mencari solusi dari persoalan yang dihadapi rakyat.
Komunikaksi politik yang dibangun oleh Jokowi menurut dia, tidak hanya wacana tapi diikuti dengan tindakan nyata serta bahasanya tidak direkayasa.
"Hasil komunikasi dan kerja yang dilakukan Jokowi bisa dirasakan langsung oleh rakyat," katanya.
Gun Gun menambahkan, jika LDB menempatkan Jokowi pada peringkat teratas karena komunikasi politik yang dibangun Jokowi dengan pendekatan kerakyatan, bahasa sederhana yang mudah dimengerti rakyat, serta ada hasil konkret.
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Tubagus Hasanuddin, mengatakan, keberhasilan Jokowi membangun komunikasi politik dengan masyarakat karena bahasanya sederhana dan pendekatannya merakyat.
"Jokowi berbicara apa adanya tanpa direkayasa," katanya.
Politisi PDI Perjuangan ini menambahkan, kepemimpinan Jokowi sebagai gubernur DKI Jakarta yang baru sekitar setahun tapi masyarakat sudah melihat bukti hasil kerjanya.
Dengan hasil kerja tersebut, kata dia, masyarakat dapat membedakan mana pemimpin yang sungguh-sungguh bekerja dan mana pemimpin yang hanya berwacana.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Eksekutif Lembaga Demokrasi Bertanggungjawab (LDB), Tjipta Lesmana mempublikasikan hasil surveinya perihal komunikasi politik dari 11 figur bakal calon presieden kepada masyarakat.
Hasil survei tersebut menyimpulkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai figur bakal calon presiden yang memiliki kualitas komunikasi politik dengan publik paling baik dan mendapat nilai 85.
Bakal calon presiden lainnya adalah, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang memperoleh nilai 81, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (78), Rektor Universitas Paramadina Anis Baswedan (75), Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (73), Menteri Perdagangan Gita Wirjawan (70).
Kemudian, Ketua umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (68), Ketua Umum Partai Hanura Wiranto (67), Menteri BUMN Dahlan Iskan (65), Ketua umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (63), dan mantan Kepala Staf TNI AD Pramono Edhie Wibowo (63).
Menurut Tjipta Lesmana, komunikasi politik sangat penting bagi seorang bakal calon presiden untuk membangun popularitas sekaligus kepercayaan publik.
Survei yang dilakukan Tjipta dengan membuat enam variabel kualitas komunikasi politik dari setiap figur bakal calon presiden.
Setiap variabel tersebut, sekaligus diberikan pembobotan yakni konteks atau kejelasan dengan bobot 35, kemudian pesan memiliki bobot 25, bahasa non-verbal (15), penampilan atau profil (15), kualitas suara (5), rasa humor (5).
Setelah menetapkan enam paramater dan pembobotannya, LDB meneliti komunikasi politik dari 11 figur bakal calon presiden dari kegiatannya yang dimuat di "youtube" dan Q-TV, pidato, jumpa pers, wawancara dengan stasiun televisi, serta dialog dengan masyarakat.
"Penilaian kualitas komunikasi politik dilakukan dengan mencermati komunikasi yang dilakukan figur 11 bakal calon presiden di media-media yang telah ditetapkan. Parameter penilaian dan pembobotannya juga udah ditetapkan," katanya. (R024/A029)
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
Tags: