Jakarta (ANTARA News) - Peserta konvensi calon Presiden Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo, mengatakan optimismenya terhadap kemampuan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menuntaskan sekitar tujuh juta pemilih pada daftar pemilih tetap (DPT) bermasalah.

"Kepada penyelenggara yang bertanggung jawab terhadap DPT itu, jangan kecil hati. Kerja keras terus dan sempurnakan sampai batas terakhir," kata Pramono Edhie selepas kunjungannya ke Kalimantan Selatan kepada ANTARA di Jakarta, Rabu malam.

Pramono berharap semua pihak yang terlibat dan berkepentingan dalam penetapan DPT untuk tidak saling berpolemik.

"Mari, kesulitan di mana, Semua pihak yang dapat membantu agar segera membantu," kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu.

Kinerja KPU untuk menetapkan 186.612.255 DPT, menurut Pramono, adalah hasil kerja yang bagus.

"Tapi, bukan berarti data sekitar tujuh juta pemilih bermasalah lantas didiamkan. Mari sempurnakan karena masih ada waktu," kata purnawirawan jenderal itu.

Pada Selasa, KPU menemukan sedikitnya tujuh juta pemilih pada DPT masih bermasalah dengan data kependudukan sehingga perlu dilakukan pemutakhiran bersama dengan Kementerian Dalam Negeri.

"Sebenarnya dari 10,4 juta pemilih bermasalah sudah turun hingga sekarang tinggal sedikitnya tujuh juta. Kami akan mendapatkan lagi sebagian, hanya yang tidak bisa kami dapatkan adalah yang belum pernah punya (NIK) sama sekali," kata Komisioner KPU, Hadar Gumay.

Ketua KPU Pusat Husni Kamil Manik mengatakan KPU mempunyai waktu 30 hari sejak penetapan daftar pemilih tetap untuk melakukan perbaikan data pemilih bersama Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri. (*)