Ahok: Panas bumi jadi cadangan terbaik energi terbarukan
1 April 2024 19:35 WIB
Mantan Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau kerap disapa Ahok ditemui di Bekasi, Jawa Barat, Senin (1/4/2024). (ANTARA/Muzdaffar Fauzan)
Jakarta (ANTARA) - Mantan Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau kerap disapa Ahok mengatakan energi panas bumi (geothermal) menjadi sumber utama cadangan energi terbarukan.
"Ketika dunia ngoceh mau green, saya mau tanya anda mau mobil listrik, anda mau tenaga surya, tenaga ombak, atau apa saja tentang green energy, tapi backupnya apa yang terbaik dari semua energi terbarukan? adalah energi panas bumi," katanya saat ditemui di Bekasi, Jawa Barat, Senin.
Ia mengatakan saat ini pemanfaatan dari geothermal yang ada di tanah air masih di bawah 10 persen, padahal menurutnya potensi dalam pemanfaatan energi tersebut sangat besar.
Hal itu karena posisi Indonesia berada di zona geologi sepanjang Samudera Pasifik yang memiliki aktivitas vulkanik yang tinggi. Adapun secara kumulatif Indonesia memiliki 40 persen cadangan energi geothermal dunia.
Ahok menyampaikan untuk dapat mengoptimalkan pemanfaatan panas bumi, dibutuhkan keseriusan kebijakan dari pemerintah. Seperti halnya "political will" penggunaan panas bumi yang sudah dikonversi menjadi tenaga listrik.
Baca juga: Komisaris Pertamina: Pengunduran diri Ahok efektif per 1 Februari
Baca juga: Erick Thohir hormati keputusan Ahok mundur dari Pertamina
Sebelumnya pada Sabtu (30/3) Founder dan Chairman PT Supreme Energy Supramu Santosa mengatakan optimalisasi pemanfaatan energi panas bumi atau geothermal bisa meningkatkan perekonomian di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).
Dirinya mengatakan, hal itu karena potensi geothermal di Indonesia banyak dimiliki oleh wilayah yang jauh dari perkotaan.
"Geothermal itu kan banyak terdapat di remote area. Di daerah-daerah yang jauh, bahkan jauh dari kota, jauh dari industri," ujarnya.
Selain itu menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan energi panas bumi di Indonesia mampu menghasilkan listrik hingga 24 gigawatt.
Baca juga: Dirjen EBTKE soroti potensi pengembangan energi panas bumi
Baca juga: Pengembangan potensi panas bumi butuh percepatan
"Ketika dunia ngoceh mau green, saya mau tanya anda mau mobil listrik, anda mau tenaga surya, tenaga ombak, atau apa saja tentang green energy, tapi backupnya apa yang terbaik dari semua energi terbarukan? adalah energi panas bumi," katanya saat ditemui di Bekasi, Jawa Barat, Senin.
Ia mengatakan saat ini pemanfaatan dari geothermal yang ada di tanah air masih di bawah 10 persen, padahal menurutnya potensi dalam pemanfaatan energi tersebut sangat besar.
Hal itu karena posisi Indonesia berada di zona geologi sepanjang Samudera Pasifik yang memiliki aktivitas vulkanik yang tinggi. Adapun secara kumulatif Indonesia memiliki 40 persen cadangan energi geothermal dunia.
Ahok menyampaikan untuk dapat mengoptimalkan pemanfaatan panas bumi, dibutuhkan keseriusan kebijakan dari pemerintah. Seperti halnya "political will" penggunaan panas bumi yang sudah dikonversi menjadi tenaga listrik.
Baca juga: Komisaris Pertamina: Pengunduran diri Ahok efektif per 1 Februari
Baca juga: Erick Thohir hormati keputusan Ahok mundur dari Pertamina
Sebelumnya pada Sabtu (30/3) Founder dan Chairman PT Supreme Energy Supramu Santosa mengatakan optimalisasi pemanfaatan energi panas bumi atau geothermal bisa meningkatkan perekonomian di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).
Dirinya mengatakan, hal itu karena potensi geothermal di Indonesia banyak dimiliki oleh wilayah yang jauh dari perkotaan.
"Geothermal itu kan banyak terdapat di remote area. Di daerah-daerah yang jauh, bahkan jauh dari kota, jauh dari industri," ujarnya.
Selain itu menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan energi panas bumi di Indonesia mampu menghasilkan listrik hingga 24 gigawatt.
Baca juga: Dirjen EBTKE soroti potensi pengembangan energi panas bumi
Baca juga: Pengembangan potensi panas bumi butuh percepatan
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024
Tags: