Baca juga: Indonesia kembangkan sistem peringatan tanah longsor nasional
"Ini tentu saja lebih baik daripada serapan anggaran di tahun 2022," ucap dia.
Lebih lanjut, dia memaparkan bahwa berdasarkan jenis program, serapan anggaran tersebut terdiri atas Rp294.358.138.159 yang dialokasikan untuk program dukungan manajemen. Program tersebut meliputi dukungan manajemen untuk sekretariat utama sebesar Rp266.894.650.760, inspektorat utama sebesar Rp12.993.867.591, serta pusat pendidikan dan pelatihan (diklat) sebesar Rp14.469.619.808.
Berikutnya, anggaran sebesar Rp5.147.508.382.370 digunakan BNPB untuk menjalankan program ketahanan bencana.
Baca juga: BNPB pastikan tidak ada korban jiwa atas longsor di Palopo dan Lawu
Meskipun begitu, BNPB tetap meminta dukungan dari Komisi VIII DPR RI terkait dengan pengajuan penambahan anggaran ke Kementerian Keuangan untuk dialokasikan pada logistik dan peralatan penanggulangan bencana.
Komisi VIII DPR RI menyambut baik laporan realisasi anggaran tersebut yang meningkat apabila dibandingkan dengan realisasi anggaran pada 2022 itu.
"Komisi VIII telah menerima pembahasan tentang realisasi anggaran BNPB tahun 2023 sebesar Rp5.435.168.423.433 atau 99,16 persen," kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily selaku pimpinan rapat.
Baca juga: BNPB nyatakan kondisi Demak mulai kondusif setelah dilanda banjir