Keputusan ini diumumkan oleh Kepala Atase Agama Kedutaan Besar Arab Saudi, Syeikh Ahmed bin Essa Al-Hazmi, dalam acara peluncuran Iqro’na, panduan praktis untuk belajar Al Quran braille, di Jakarta, Senin.
"Langkah ini akan membantu menyediakan Al Quran isyarat secara lebih luas bagi saudara-saudara kita yang memiliki kebutuhan khusus di seluruh dunia," ujar Kepala Balitbang Diklat Kemenag Amien Suyitno.
Baca juga: Penerjemahan Al Quran bahasa daerah libatkan Pemda dan tokoh adat
Baca juga: Baznas latih 1.020 pengajar Al Quran bahasa isyarat pada 2024
"Selain itu, menjadi komitmen Balitbang Diklat Kementerian Agama dalam memberikan layanan yang inklusif dan merata bagi semua umat. sesuai dengan visi pemerintah dalam membangun masyarakat yang lebih berkeadilan dan berkesetaraan," kata dia.
Sementara itu, Kepala Atase Agama Kedutaan Besar Arab Saudi, Syeikh Ahmed bin Essa Al-Hazmi, mengekspresikan kekagumannya terhadap Al Quran bahasa isyarat yang diterbitkan oleh Lajnah Penastihan Mushaf Al Quran.
Ia menyatakan kesediaannya untuk menggandakan produksi Al Quran tersebut di Madinah.
Baca juga: Kemenag sediakan 10 jenis master mushaf Al Quran siap cetak
Baca juga: Indonesia akan cetak Al Quran bahasa isyarat pertama di dunia