Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin menyampaikan pidato di Sidang Raya Dewan Gereja Sedunia ke-10 (The 10th Assembly of World Council of Churches) di Busan, Korea Selatan, Selasa (5/11).

Din Syamsuddin dari Korea Selatan, Rabu, menyebutkan sidang yang diselenggarakan tujuh tahun sekali itu, dihadiri sekitar 3.000 tokoh gereja Kristen Protestan berasal dari berbagai negara.

Dalam keterangan tertulisnya, Din mengaku diundang untuk menyampaikan pesan umat Islam.

Disebutkan bahwa dalam pidatonya, Din menjelaskan tentang situasi dunia yang masih diliputi ketiadaan damai (the absence of peace).

Ketiadaan damai yang disebutkan Din, adalah kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, kesenjangan, ketidakadilan, kekerasan, konflik, dan perang.

"Maka agama-agama harus berperan sebagai pemecah masalah. Oleh karena itu agama-agama perlu menampilkan misi profetiknya," kata Din.

Namun, katanya, agama-agama harus menyelesaikan masalah-masalah dirinya, baik internal maupun eksternal, dengan agama-agama lain.

"Perlu diintensifkan dialog inter dan intra agama," katanya.

Dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum PP Muhammadiyah juga menyampaikan relasi antara Islam dan Kristen sebagai dua agama Ibrahim yang memiliki perbedaan tetapi juga persamaan.

Menurut dia, saat ini waktunya untuk mengarusutamakan persamaan-persamaan dan tidak membesar-besarkan perbedaan.