New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street sebagian besar berakhir lebih rendah pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena para analis menunjuk kebutuhan pasar untuk menyerap kenaikan setelah membukukan sejumlah rekor dalam beberapa minggu terakhir.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 20,90 poin (0,13 persen) menjadi ditutup pada 15.618,22, lapor AFP da Xinhua.

Indeks berbasis luas S&P 500 merosot 4,96 poin (0,28 persen) menjadi berakhir pada 1.762,97, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq naik tipis 3,27 poin (0,08 persen) menjadi 3.939,86.

Pasar dibuka lebih rendah setelah Uni Eropa memangkas perkiraan pertumbuhan zona euro 2014. Indeks reli setelah itu, tetapi kenaikannya tidak cukup untuk menarik dua dari tiga indeks utama ke wilayah positif.

Art Hogan, kepala strategi produk untuk riset ekuitas di Lazard Capital Markets, mengatakan penjualan bisa diperkirakan karena ekuitas telah banyak meningkat dalam beberapa pekan terakhir.

"Kami punya beberapa angin di belakang kami di sini, tetapi kami juga punya pasar yang bekerja dengan cara yang cukup tinggi dalam waktu singkat," kata Hogan.

Indeks saham utama mengupas kerugian awal setelah pembukaan yang lebih rendah, menyusul rilis data non-manufaktur.

Aktivitas ekonomi AS di sektor non-manufaktur tumbuh pada Oktober untuk ke-46 bulan berturut-turut, kata Institute for Supply Management pada Selasa. Indeks non-manufaktur tercatat 55,4 pada Oktober, lebih tinggi dari angka September 54,4.

Selain itu, investor tampak waspada menempatkan taruhan besar menjelang dua data ekonomi utama yang akan keluar akhir pekan ini. Departemen Perdagangan akan merilis angka produk domestik bruto kuartal ketiga pada Kamis (7/11), diikuti data penggajian (payroll) non-pertanian Oktober oleh Departemen Tenaga Kerja pada Jumat (8/11).

Investor akan memantau data secara teliti untuk mencari petunjuk rencana masa depana program pelonggaran kuantitatif The Fed.

Pekan lalu, bank sentral AS memutuskan untuk mempertahankan kebijakan moneter longgarnya tak berubah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Pejabat Fed sepakat untuk menunggu lebih banyak bukti bahwa kemajuan ekonomi akan berkelanjutan sebelum membuat penyesuaian apapun.

Investor juga mengawasi perusahaan media sosial Twitter, yang diharapkan akan menentukan harga penawaran umum perdana (IPO) pada Rabu dan memulai perdagangan pada Kamis di New York Stock Exchange. Debut Twitter paling diantisipasi oleh investor sejak IPO Facebook pada 2012.

Perusahaan penyewaan mobil Hertz Global Holdings merosot 10,5 persen di tengah kekhawatiran atas biaya armada yang lebih tinggi, yang Morgan Stanley katakan prospek labanya pada 2014 mendung.

Raksasa ritel farmasi CVS Caremark naik 2,0 persen setelah labanya 1,09 dolar AS per saham mengalahkan perkiraan sebesar tujuh sen. Perusahaan juga meningkatkan proyeksi laba setahun penuh karena penjualan yang kuat dari kisaran 3,90-3,96 dolar AS per saham menjadi 3,98-4,01 dolar AS per saham.

Perusahaan fashion mewah Michael Kors melonjak 5,8 persen setelah labanya melampaui harapan tiga sen menjadi 71 sen per saham karena penjualannya melonjak. Penjualan toko-tokonya di Amerika Utara naik 21 persen.

Perusahaan energi Kanada Encana naik 2,8 persen setelah mengumumkan strategi baru perusahaan yang menekankan pengembangan minyak pada biaya gas alam, memotong 20 persen stafnya, melepaskan beberapa aset dan mempertahankan dividen lebih rendah.

Perusahaan pupuk CF Industries turun 3,7 persen setelah pendapatannya merosot 42 persen menjadi 234,1 juta dolar AS karena kondisi sulit industri di tengah tingginya pasokan. Namun, perusahaan menunjuk "prospek permintaan yang baik dan dinamika harga menguntungkan" untuk pasar nitrogen 2014.

Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi pemerintah 10-tahun AS naik menjadi 2,66 persen dari 2,60 persen pada Senin, sementara pada obligasi 30-tahun meningkat menjadi 3,76 persen dari 3,69persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.


Penerjemah: Apep Suhendar