Artikel
Menjaga ketersediaan energi untuk Hari Kemenangan
Oleh Putu Indah Savitri
31 Maret 2024 18:07 WIB
Elnusa Petrofin siagakam SDM dan armada untuk pengangkutan bahan bakar seluruh Indonesia untuk antisipasi ketersediaan energi selama Natal dan tahun baru. (ANTARA/HO-EPN)
Jakarta (ANTARA) - Menghitung hari menuju perayaan Idul Fitri 1445 H/2024, berbagai lapisan masyarakat pun mulai mempersiapkan diri untuk berjumpa dengan kerabat maupun sanak saudara di kampung halaman.
Tak hanya masyarakat, jajaran kementerian, lembaga, hingga perusahaan milik negara pun turut bergerak untuk mengawal penyelenggaraan mudik dan balik. Tujuannya hanya satu, yakni menjamin kelancaran masyarakat dalam merayakan Lebaran.
Presiden RI Joko Widodo menyebutkan jumlah masyarakat yang akan mudik pada libur Hari Raya Idul Fitri tahun ini mencapai sekitar 193,6 juta orang.
Angka tersebut naik dibandingkan data mudik pada tahun 2023, dengan jumlah mobilisasi masyarakat mencapai 123,8 juta orang.
Berdasarkan survei potensi pergerakan masyarakat selama Lebaran 2024 oleh Kementerian Perhubungan, diperkirakan puncak hari mudik berdasarkan pilihan masyarakat adalah H-2 atau Senin, 8 April 2024 (dimulainya cuti bersama) dengan potensi pergerakan 26,6 juta orang (13,7 persen).
Sementara perkiraan puncak hari balik adalah H+3, yakni Minggu, 14 April 2024 dengan potensi pergerakan 41 juta orang (21,2 persen).
Lebih lanjut, Kemenhub juga mencatat terdapat lima moda terbanyak yang menjadi pilihan masyarakat dalam bermudik.
Peringkat pertama adalah kereta api dengan persentase 20,3 persen (39,3 juta orang), bus 19,4 persen (37,5 juta orang), mobil pribadi 18,3 persen (35,4 juta orang), sepeda motor 16,1 persen (31,1 juta orang), dan mobil sewa 6,0 persen (11,6 juta orang).
Berdasarkan daerah asal perjalanan masyarakat, yang menempati posisi tertinggi adalah Jawa Timur 16,2 persen (31,3 juta orang), disusul Jabodetabek 14,7 persen (28,43 juta orang), dan Jawa Tengah 13,5 persen (26,11 juta orang).
Sementara itu, untuk daerah tujuan terbanyak, yaitu Jawa Tengah 31,8 persen (61,6 juta orang), Jawa Timur 19,4 persen (37,6 juta orang), dan Jawa Barat 16,6 persen (32,1 juta orang).
Melihat gambaran kondisi tersebut, Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyoroti adanya pergeseran kebutuhan konsumsi harian bahan bakar minyak (BBM), yang biasanya tertinggi di Jabodetabek, akan beralih ke Jawa Barat hingga Jawa Timur selama arus mudik.
Selain itu, tingginya pilihan masyarakat untuk mudik menggunakan jalur darat juga menunjukkan pentingnya peran Pertamina dalam menjamin ketersediaan BBM untuk memastikan kelancaran mobilisasi masyarakat.
Oleh karena itu, guna memenuhi kebutuhan energi masyarakat selama masa Lebaran, Pertamina meluncurkan Satuan Tugas Ramadan dan Idulfitri (RAFI) pada 25 Maret 2024.
Satgas RAFI 2024
Selama masa Satgas RAFI 2024 yang akan berlangsung hingga 21 April 2024, Pertamina membagi lokasi yang menjadi perhatian menjadi empat area, meliputi lokasi wisata, jalur lintas utama, daerah terpencil, serta daerah rawan bencana, dengan total lokasi yang menjadi perhatian utama sebanyak 33 titik.
Terkait dengan daerah rawan bencana ini, kata Fadjar, menjadi perhatian Pertamina karena BMKG memprediksi cuaca ekstrem yang dapat terjadi pada masa Lebaran.
Daerah rawan bencana tersebut meliputi Gunung Api Semeru di Lumajang (Jawa Timur), Gunung Api Ile Lewotolok di Lembata (Nusa Tenggara Timur), Gunung Api Merapi di DIY dan Jawa Tengah, Gunung Api Sinabung di Sumatera Utara, Gunung Api Karangetang di Sulawesi Utara, serta wilayah Semarang (Jawa Tengah).
Terkait layanan energi, Pertamina menyiagakan lebih dari 7.400 SPBU, 723 SPBE, 61 Kiosk Pertamina Siaga, 54 Motorist, 281 Pertamina Delivery Service, 200 mobil tangki Standby, 30 terminal LPG, 6 Serambi Pertamina, dan lain-lain.
Fadjar mengatakan bahwa layanan motoris merupakan salah satu yang menarik. Sebab, Pertamina memperuntukkan layanan tersebut kepada masyarakat yang kehabisan bensin saat terjebak macet dalam perjalanan mudik. Caranya mudah, yakni dengan menghubungi call center Pertamina 135 dan minta dikirimkan BBM.
Dalam mengantarkan kebutuhan BBM tersebut, kata Fadjar, motoris akan masuk lewat tol dan dikawal oleh polisi. Hal ini memungkinkan karena Pertamina telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Polri.
Tak hanya terkait kebutuhan BBM masyarakat, Pertamina juga memastikan kebutuhan akan gas untuk kegiatan rumah tangga dapat dipenuhi. Fadjar berkelakar tentang bagaimana ibu-ibu membutuhkan kepastian akan ketersediaan gas untuk masak-masak besar lantaran kedatangan sanak saudara.
Layanan gas melalui PT Perusahaan Gas Negara Tbk juga telah siaga untuk menjaga keandalan dan penyaluran sektor gas bumi dengan aman dan optimal selama periode RAFI 2024, termasuk menjamin kesiapan pelanggan Jaringan Gas Rumah Tangga (Jargas).
Terdapat sekitar 48.207 agen/outlet LPG yang beroperasi, dengan 5.027 agen LPG disiagakan selama 24 jam khusus di wilayah-wilayah dengan permintaan gas yang tinggi pada masa RAFI 2024.
Fadjar menyatakan bahwa Pertamina fokus dalam menjaga ketahanan energi nasional dan terpenuhinya kebutuhan masyarakat untuk energi pada masa Lebaran 2024.
Salah satu langkah Pertamina dalam mengantisipasi cuaca ekstrem adalah melakukan komunikasi yang intens dengan pemerintah daerah setempat dalam rangka memastikan keamanan suplai, serta bekerja sama dengan KRI untuk perbantuan angkutan BBM/LPG saat cuaca ekstrem ke remote area atau kepulauan kecil.
Imbauan ke masyarakat
Pertamina mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan pembayaran dengan transaksi nontunai di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) ketika melakukan perjalanan mudik untuk mencegah antrean panjang dan menjaga keamanan petugas.
Metode nontunai, dapat menurunkan durasi transaksi tiap konsumen, sehingga antrean untuk membeli BBM tidak akan begitu panjang.
Mengacu dari pengalaman 2023, sekitar 95 persen dari transaksi pembelian BBM di SPBU masih menggunakan uang tunai.
Adapun kesiapan Pertamina dalam pembayaran nontunai, yakni aplikasi MyPertamina yang dapat digunakan untuk pembayaran BBM. Pertamina juga menerima pembayaran yang menggunakan kartu debit maupun QRIS.
Dalam rangka mengantisipasi masyarakat yang masih membayar dengan tunai, Pertamina juga sudah melakukan koordinasi dengan sejumlah bank di beberapa daerah untuk tetap buka saat musim mudik dan Lebaran.
Negara telah melakukan berbagai orkestrasi untuk mempersiapkan kemeriahan perayaan Hari Kemenangan setelah menjalankan ibadah puasa. Adalah kewajiban bagi masyarakat untuk turut mendukung kelancaran perayaan Idul Fitri 1445 H/2024.
Tak hanya masyarakat, jajaran kementerian, lembaga, hingga perusahaan milik negara pun turut bergerak untuk mengawal penyelenggaraan mudik dan balik. Tujuannya hanya satu, yakni menjamin kelancaran masyarakat dalam merayakan Lebaran.
Presiden RI Joko Widodo menyebutkan jumlah masyarakat yang akan mudik pada libur Hari Raya Idul Fitri tahun ini mencapai sekitar 193,6 juta orang.
Angka tersebut naik dibandingkan data mudik pada tahun 2023, dengan jumlah mobilisasi masyarakat mencapai 123,8 juta orang.
Berdasarkan survei potensi pergerakan masyarakat selama Lebaran 2024 oleh Kementerian Perhubungan, diperkirakan puncak hari mudik berdasarkan pilihan masyarakat adalah H-2 atau Senin, 8 April 2024 (dimulainya cuti bersama) dengan potensi pergerakan 26,6 juta orang (13,7 persen).
Sementara perkiraan puncak hari balik adalah H+3, yakni Minggu, 14 April 2024 dengan potensi pergerakan 41 juta orang (21,2 persen).
Lebih lanjut, Kemenhub juga mencatat terdapat lima moda terbanyak yang menjadi pilihan masyarakat dalam bermudik.
Peringkat pertama adalah kereta api dengan persentase 20,3 persen (39,3 juta orang), bus 19,4 persen (37,5 juta orang), mobil pribadi 18,3 persen (35,4 juta orang), sepeda motor 16,1 persen (31,1 juta orang), dan mobil sewa 6,0 persen (11,6 juta orang).
Berdasarkan daerah asal perjalanan masyarakat, yang menempati posisi tertinggi adalah Jawa Timur 16,2 persen (31,3 juta orang), disusul Jabodetabek 14,7 persen (28,43 juta orang), dan Jawa Tengah 13,5 persen (26,11 juta orang).
Sementara itu, untuk daerah tujuan terbanyak, yaitu Jawa Tengah 31,8 persen (61,6 juta orang), Jawa Timur 19,4 persen (37,6 juta orang), dan Jawa Barat 16,6 persen (32,1 juta orang).
Melihat gambaran kondisi tersebut, Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyoroti adanya pergeseran kebutuhan konsumsi harian bahan bakar minyak (BBM), yang biasanya tertinggi di Jabodetabek, akan beralih ke Jawa Barat hingga Jawa Timur selama arus mudik.
Selain itu, tingginya pilihan masyarakat untuk mudik menggunakan jalur darat juga menunjukkan pentingnya peran Pertamina dalam menjamin ketersediaan BBM untuk memastikan kelancaran mobilisasi masyarakat.
Oleh karena itu, guna memenuhi kebutuhan energi masyarakat selama masa Lebaran, Pertamina meluncurkan Satuan Tugas Ramadan dan Idulfitri (RAFI) pada 25 Maret 2024.
Satgas RAFI 2024
Selama masa Satgas RAFI 2024 yang akan berlangsung hingga 21 April 2024, Pertamina membagi lokasi yang menjadi perhatian menjadi empat area, meliputi lokasi wisata, jalur lintas utama, daerah terpencil, serta daerah rawan bencana, dengan total lokasi yang menjadi perhatian utama sebanyak 33 titik.
Terkait dengan daerah rawan bencana ini, kata Fadjar, menjadi perhatian Pertamina karena BMKG memprediksi cuaca ekstrem yang dapat terjadi pada masa Lebaran.
Daerah rawan bencana tersebut meliputi Gunung Api Semeru di Lumajang (Jawa Timur), Gunung Api Ile Lewotolok di Lembata (Nusa Tenggara Timur), Gunung Api Merapi di DIY dan Jawa Tengah, Gunung Api Sinabung di Sumatera Utara, Gunung Api Karangetang di Sulawesi Utara, serta wilayah Semarang (Jawa Tengah).
Terkait layanan energi, Pertamina menyiagakan lebih dari 7.400 SPBU, 723 SPBE, 61 Kiosk Pertamina Siaga, 54 Motorist, 281 Pertamina Delivery Service, 200 mobil tangki Standby, 30 terminal LPG, 6 Serambi Pertamina, dan lain-lain.
Fadjar mengatakan bahwa layanan motoris merupakan salah satu yang menarik. Sebab, Pertamina memperuntukkan layanan tersebut kepada masyarakat yang kehabisan bensin saat terjebak macet dalam perjalanan mudik. Caranya mudah, yakni dengan menghubungi call center Pertamina 135 dan minta dikirimkan BBM.
Dalam mengantarkan kebutuhan BBM tersebut, kata Fadjar, motoris akan masuk lewat tol dan dikawal oleh polisi. Hal ini memungkinkan karena Pertamina telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Polri.
Tak hanya terkait kebutuhan BBM masyarakat, Pertamina juga memastikan kebutuhan akan gas untuk kegiatan rumah tangga dapat dipenuhi. Fadjar berkelakar tentang bagaimana ibu-ibu membutuhkan kepastian akan ketersediaan gas untuk masak-masak besar lantaran kedatangan sanak saudara.
Layanan gas melalui PT Perusahaan Gas Negara Tbk juga telah siaga untuk menjaga keandalan dan penyaluran sektor gas bumi dengan aman dan optimal selama periode RAFI 2024, termasuk menjamin kesiapan pelanggan Jaringan Gas Rumah Tangga (Jargas).
Terdapat sekitar 48.207 agen/outlet LPG yang beroperasi, dengan 5.027 agen LPG disiagakan selama 24 jam khusus di wilayah-wilayah dengan permintaan gas yang tinggi pada masa RAFI 2024.
Fadjar menyatakan bahwa Pertamina fokus dalam menjaga ketahanan energi nasional dan terpenuhinya kebutuhan masyarakat untuk energi pada masa Lebaran 2024.
Salah satu langkah Pertamina dalam mengantisipasi cuaca ekstrem adalah melakukan komunikasi yang intens dengan pemerintah daerah setempat dalam rangka memastikan keamanan suplai, serta bekerja sama dengan KRI untuk perbantuan angkutan BBM/LPG saat cuaca ekstrem ke remote area atau kepulauan kecil.
Imbauan ke masyarakat
Pertamina mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan pembayaran dengan transaksi nontunai di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) ketika melakukan perjalanan mudik untuk mencegah antrean panjang dan menjaga keamanan petugas.
Metode nontunai, dapat menurunkan durasi transaksi tiap konsumen, sehingga antrean untuk membeli BBM tidak akan begitu panjang.
Mengacu dari pengalaman 2023, sekitar 95 persen dari transaksi pembelian BBM di SPBU masih menggunakan uang tunai.
Adapun kesiapan Pertamina dalam pembayaran nontunai, yakni aplikasi MyPertamina yang dapat digunakan untuk pembayaran BBM. Pertamina juga menerima pembayaran yang menggunakan kartu debit maupun QRIS.
Dalam rangka mengantisipasi masyarakat yang masih membayar dengan tunai, Pertamina juga sudah melakukan koordinasi dengan sejumlah bank di beberapa daerah untuk tetap buka saat musim mudik dan Lebaran.
Negara telah melakukan berbagai orkestrasi untuk mempersiapkan kemeriahan perayaan Hari Kemenangan setelah menjalankan ibadah puasa. Adalah kewajiban bagi masyarakat untuk turut mendukung kelancaran perayaan Idul Fitri 1445 H/2024.
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2024
Tags: