Surabaya (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono memastikan pemenuhan kebutuhan dasar korban gempa berkekuatan magnitudo 6,5 yang melanda pada 22 Maret lalu menjadi prioritas.

"Prioritas lainnya adalah perbaikan infrastruktur," katanya saat menggelar Bakti Sosial dan Bakti Kesehatan bersama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) untuk warga korban gempa di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Sabtu.

Dalam kesempatan itu, TNI AL menyerahkan bantuan berupa bahan pangan, selimut, pakaian dan lain sebagainya sebanyak 11 truk yang diangkut menggunakan KRI Teluk Banten 516 dari Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) V Surabaya menuju Bawean.

Selain itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim menyerahkan bantuan logistik berupa 100 dus air mineral dan 3.500 terpal dalam.

Sekaligus juga dilakukan penyerahan bantuan dari sejumlah pemangku kepentingan seperti Kepolisian Daerah Jatim, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Lantamal V dan beberapa perusahaan.

Pj Gubernur Adhy menyatakan penanganan gempa di Pulau Bawean telah berjalan maksimal.

"Pemprov Jatim selalu memastikan kecukupan kebutuhan logistik, hingga bantuan psikososial untuk para korban gempa yang saat ini masih banyak yang mengungsi," ujarnya.

Baca juga: Puskris Kesehatan gelar program psikososial di Bawean

Baca juga: BPBD Jatim kirim ribuan terpal kepada pengungsi gempa Bawean


BPBD Jatim mencatat jumlah pengungsi di Pulai Bawean terdiri atas sebanyak 10.485 anak-anak, 18.599 dewasa dan 5.065 warga lanjut usia (lansia).

Sebelumnya, pada 25 Maret 2024, Pemprov Jatim telah mengirimkan bantuan logistik seperti beras, nasi siap saji, mie instan, minyak goreng, makanan bayi, tenda, terpal, kasur lipat dan lain sebagainya.

Selain itu juga menerjunkan relawan Jatim Social Care dan Tagana untuk memberikan dukungan psikososial berupa trauma healing.

“Saya rasa semua bantuan sudah datang, meliputi kebutuhan logistik, serta peralatan tidur sebagian sudah datang. Sekarang yang paling utama adalah rumah-rumah dan fasilitas umum yang rusak harus diperbaiki karena layanan publik harus berjalan,” ucap Pj Gubernur Adhy.

BPBD Jatim mendata di Pulau Bawean sebanyak 3.920 rumah rusak ringan, 1.615 rusak sedang dan 941 rusak berat. Kemudian kerusakan juga terjadi pada 198 tempat ibadah, 101 sekolah, dan 23 gedung kantor.

Pj Gubernur Adhy menyebutnya sebagai data awal karena BPBD Jatim masih terus melakukan asesmen.

"Nanti untuk rumah yang rusak akan diperbaiki oleh BNPB. Sedangkan fasilitas umum akan diperbaiki oleh Pemprov Jatim melalui BPBD Jatim,” katanya.

Pj Gubernur Adhy memastikan bantuan material bangunan untuk perbaikan seperti semen, genteng, dan 1.000 lonjor baja ringan sedang dalam proses pengiriman melalui Pelabuhan Paciran, Kabupaten Lamongan.

Baca juga: Tim gabungan BPBD dirikan tenda akibat gempa susulan di Pulau Bawean

Baca juga: Perpustakaan Boneka Surabaya hibur anak-anak terdampak gempa Bawean