Jakarta (ANTARA News) - PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) memastikan bahwa unit KRL JR bekas seri 205 yang dibeli dari Jepang bukanlah armada rongsokan.

"Seri 205 ini bukan barang rongsok yang tidak beroperasi di Jepang," kata Dirut PT KCJ Tri Handoyo dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.

Bahkan, menurut dia, KRL bekas Jepang yang telah berumur 20 tahun ini akan menjadi KRL terbaik yang dimiliki Indonesia. "Walau umurnya cukup senior, tapi karena pemeliharaan di Jepang sangat baik, maka KRL ini akan jadi kereta terbaik yang kita punya," katanya.

Tri memperkirakan usia beroperasi KRL JR seri 205 bisa mencapai 35 - 40 tahun, dengan demikian masih ada rentang waktu 15 - 20 tahun masa beroperasi armada KRL tersebut nantinya.

Sebanyak 30 unit KRL bekas asal Jepang itu telah didatangkan ke Indonesia pada Minggu (3/11) untuk menggantikan KRL-KRL yang mengalami kerusakan.

"Mulai kemarin malam hingga tadi pagi, kita sudah kedatangan 30 unit KRL JR seri 205," katanya.

Menurut dia, 30 unit KRL tersebut merupakan bagian dari pembelian 180 unit KRL pada 2013 dan 2014. Puluhan unit KRL itu selanjutnya akan disertifikasi terlebih dulu oleh Dirjen Kereta Api, Kementerian Perhubungan terkait kelayakan operasinya, baru kemudian siap beroperasi pada Desember 2013.

KRL-KRL ini nantinya akan dioperasikan untuk menggantikan kereta yang mengalami kerusakan. Dengan demikian, hingga Desember 2013, diperkirakan tidak akan ada penambahan perjalanan.

"Sampai Desember, kami akan menghentikan dan merawat kereta-kereta yang rusak, misal yang AC-nya rusak, suka mogok, dan digantikan dengan seri 205 ini," katanya.

Berdasarkan program, selanjutnya secara bertahap pihak Jepang akan mendatangkan puluhan unit KRL yang telah dipesan sampai bulan Desember 2013 hingga mencapai 140 unit. Sementara pada Maret 2014, akan didatangkan 40 unit KRL sisanya.