Chengdu, China (ANTARA) - Hingga Desember 2023, China telah mencatatkan lebih dari 1 miliar pengguna audiovisual daring, dengan sekitar 98,3 persen warganetnya menggunakan layanan audiovisual, ungkap sebuah laporan penelitian yang dirilis pada Rabu (27/3).

Laporan tahunan mengenai pengembangan layanan audiovisual internet China tersebut dirilis di Chengdu, Provinsi Sichuan, China barat daya, dalam Konvensi Audio & Video Internet China (China Internet Audio & Video Convention) ke-11.

Laporan itu menunjukkan bahwa pada 2023 saja, ukuran pasar China untuk industri audiovisual daring, termasuk video pendek, siaran langsung daring (livestreaming), audio, dan bidang-bidang lain, untuk pertama kalinya melampaui 1 triliun yuan (1 yuan = Rp2.193), sehingga mencapai total lebih dari 1,15 triliun yuan.

Pada Desember 2023, China memiliki sekitar 1,55 miliar akun video pendek daring, dengan lebih dari 15 juta pemandu siaran langsung daring (livestreamer) profesional, urai laporan tersebut.

Selama dua tahun terakhir, pengguna audiovisual baru di China sebagian besar berasal dari daerah pedesaan. Pada 2022, China mencatatkan 299 juta pengguna audiovisual pedesaan di internet, sedangkan pada 2023, angka tersebut mencapai 320 juta.

Keduanya menunjukkan tingkat pertumbuhan tahunan (year on year/yoy) yang lebih tinggi dibandingkan pengguna perkotaan pada periode yang sama, kata Zhou Jie, wakil sekretaris jenderal China Netcasting Services Association, dalam konferensi itu.