13 perusahaan nasional ikut Pameran Dagang OKI Teheran
3 November 2013 13:51 WIB
Ilustrasi pekerja menjemur rotan getah di lokasi panampungan Desa Lamtengoh, Kecamatan Peukan Bada, Kab Aceh besar, Aceh, kamis (11/4). Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan terus mendorong pertumbuhan industri rotan melalui Inovasi Rotan Nasional memanfaatkan teknologi dan pengembangan desain produk rotan yang sesuai selera pasar dalam negeri maupun global. (FOTO ANTARA/Ampelsa)
Teheran (ANTARA News) - Tigabelas perusahaan nasional turut dalam Pameran Dagang Ke-14 Negara-negara Konferensi Islam (OKI) di Teheran, Iran, pada 28 Oktober-1 November, yang dibuka Wakil Presiden Iran Eshagh Jahangiri.
Dalam pameran itu, Paviliun Indonesia mengetengahkan tema "Trade With Remarkable Indonesia".
Kementerian Perdagangan, dalam keterangan tertulis di Jakarta Minggu menyatakan, pameran diikuti 34 dari 57 negara OKI dengan lebih dari 500 perusahaan.
Ke-13 perusahaan nasional itu meliputi PT Tan Putra Tama (produk kakao), PT Selatan Jadi Jaya (bagian otomotif-baterai), PT Tjiwi Kimia Paper Products (produk kertas), PT Mayora Indah (produk makanan dan kopi instan), dan PT Indo Nusa Enterprise (perhiasan), PT Timur Mas Abadi (bahan bangunan-atap).
Juga Indokom Citra Persada (kopi dan makanan berbasis produk laut), Ariega Hospitality (produk interior dan furnitur), OT Group (produk makanan dan minuman), CV Betrien Shoes (sepatu), Dua Kelinci (kacang), PT Mapat (kain batik Besurek), dan CV Ende (makanan kering siap makan).
Pada sambutannya, Jahangiri menyampaikan, masih terdapat kesenjangan ekonomi dan perdagangan di antara sesama negara anggota OKI.
Dalam bidang perdagangan, kata dia, negara-negara anggota OKI harus bekerja sama Free Trade Area untuk mengurangi hambatan tarif dan non-tarif yang masih menghambat laju perdagangan di antara negara anggota OKI.
Selama pameran di Teheran itu, kontak dagang yang diperoleh perusahaan Indonesia 2.625.000 dolar Amerika Serikat untuk produk biji kopi, kopi instan, dan bubuk kakao. Adapun transaksi ritel 8.000 dolar Amerika Serikat.
Selain produk-produk tersebut, permintaan (inquiry) terhadap produk-produk lain Indonesia yang tercatat, kertas gulung, bubur kertas, baterai kendaraan bermotor, karet alam, barang-barang konsumen lain, serta bahan bangunan.
Satu dari beberapa capaian yang diperoleh paviliun Indonesia adalah The 3rd Prize Award yang diberikan Ketua Badan Anggaran Perlemen Iran, El Hassane Hzaine, kepada Direktur Pengembangan Promosi dan Citra Kementerian Perdagangan, Pradnyawati.
Pradnyawati menyatakan, "Indonesia dan Iran harus terus mengupayakan kerja sama perbankan di antara kedua negara, sehingga dapat memfasilitasi transaksi antara pengusaha Indonesia-Iran. Ini tentunya akan berdampak terhadap peningkatan riil nilai perdagangan kedua negara."
Dalam pameran itu, Paviliun Indonesia mengetengahkan tema "Trade With Remarkable Indonesia".
Kementerian Perdagangan, dalam keterangan tertulis di Jakarta Minggu menyatakan, pameran diikuti 34 dari 57 negara OKI dengan lebih dari 500 perusahaan.
Ke-13 perusahaan nasional itu meliputi PT Tan Putra Tama (produk kakao), PT Selatan Jadi Jaya (bagian otomotif-baterai), PT Tjiwi Kimia Paper Products (produk kertas), PT Mayora Indah (produk makanan dan kopi instan), dan PT Indo Nusa Enterprise (perhiasan), PT Timur Mas Abadi (bahan bangunan-atap).
Juga Indokom Citra Persada (kopi dan makanan berbasis produk laut), Ariega Hospitality (produk interior dan furnitur), OT Group (produk makanan dan minuman), CV Betrien Shoes (sepatu), Dua Kelinci (kacang), PT Mapat (kain batik Besurek), dan CV Ende (makanan kering siap makan).
Pada sambutannya, Jahangiri menyampaikan, masih terdapat kesenjangan ekonomi dan perdagangan di antara sesama negara anggota OKI.
Dalam bidang perdagangan, kata dia, negara-negara anggota OKI harus bekerja sama Free Trade Area untuk mengurangi hambatan tarif dan non-tarif yang masih menghambat laju perdagangan di antara negara anggota OKI.
Selama pameran di Teheran itu, kontak dagang yang diperoleh perusahaan Indonesia 2.625.000 dolar Amerika Serikat untuk produk biji kopi, kopi instan, dan bubuk kakao. Adapun transaksi ritel 8.000 dolar Amerika Serikat.
Selain produk-produk tersebut, permintaan (inquiry) terhadap produk-produk lain Indonesia yang tercatat, kertas gulung, bubur kertas, baterai kendaraan bermotor, karet alam, barang-barang konsumen lain, serta bahan bangunan.
Satu dari beberapa capaian yang diperoleh paviliun Indonesia adalah The 3rd Prize Award yang diberikan Ketua Badan Anggaran Perlemen Iran, El Hassane Hzaine, kepada Direktur Pengembangan Promosi dan Citra Kementerian Perdagangan, Pradnyawati.
Pradnyawati menyatakan, "Indonesia dan Iran harus terus mengupayakan kerja sama perbankan di antara kedua negara, sehingga dapat memfasilitasi transaksi antara pengusaha Indonesia-Iran. Ini tentunya akan berdampak terhadap peningkatan riil nilai perdagangan kedua negara."
Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013
Tags: