Banyuwangi (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pedagang daging sapi dan ayam di pasar tradisional guna memastikan daging tersebut layak dan aman dikonsumsi oleh masyarakat, Kamis.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi Arief Setiawan menjelaskan pengecekan dilakukan serentak di seluruh pasar dan juga termasuk rumah pemotongan hewan.

"Petugas kami mendatangi pasar dan membawa beberapa alat untuk mengecek kondisi daging yang dijual oleh pedagang," katanya.

Menurut Arief, salah satunya petugas membawa alat pengukur kadar air untuk mengetahui apakah daging yang dijual oleh pedagang merupakan daging gelonggongan atau tidak, serta alat lain untuk mengecek kandungan kimia masing-masing daging.

"Inspeksi ini kami lakukan untuk mengantisipasi adanya daging oplosan, gelonggongan, dan mengandung bahan kimia yang berbahaya. Apalagi ini menjelang Lebaran, tentunya konsumsi daging meningkat dan kami ingin memastikan daging yang beredar aman dan layak konsumsi," ucapnya.

Sedangkan sidak ke rumah pemotongan hewan atau RPH, lanjut Arief, petugas mengecek proses dan tata cara penyembelihan sapi.

Ia menjelaskan, pengecekan secara menyeluruh untuk memastikan tak ada kecurangan dalam proses jual beli daging di Banyuwangi, sekaligus petugas juga ingin memastikan bahwa daging yang dijual aman untuk dikonsumsi.

"Kegiatan ini sudah rutin dilakukan secara berkala. Selama pengecekan, kami belum pernah ada kecurangan yang kami temukan. Semoga tidak akan ada," katanya.

Arief menambahkan, untuk saat ini tidak terjadi lonjakan harga daging sapi dan ayam di Kabupaten Banyuwangi menjelang Lebaran.

Ia menyebut, kisaran harga daging sapi di tingkat pedagang yakni Rp125.000 hingga Rp130.000 per kilogram, sementara harga daging ayam berkisar Rp35.000 per kilogram.

Sementara dari sisi distribusi, Arief memprakirakan bakal ada kenaikan konsumsi daging hingga 10 persen pada Lebaran tahun ini.

Pada hari biasa, Banyuwangi rata-rata membutuhkan 4,2 ton daging sapi untuk memenuhi kebutuhan warga setiap hari, dan jumlah itu setara dengan kira-kira 40 ekor sapi. Sementara untuk daging ayam, sekitar 20 ton per hari.

"Mengenai stok daging sapi di Banyuwangi Insya-Allah aman, dan tiap tahun surplus," katanya.

Baca juga: ASDP wajibkan pemudik beli tiket daring lintasan Ketapang-Gilimanuk
Baca juga: Bupati Banyuwangi entas kemiskinan lewat instrumen program padat karya
Baca juga: Bupati Banyuwangi optimistis kunjungan wisata meningkat tahun 2024
Baca juga: Pemkab Banyuwangi kembali gelar kejuaraan balap sepeda dunia tahun ini