Prancis benarkan dua wartawannya tewas di Mali
3 November 2013 02:59 WIB
Foto kombinasi menunjukkan jurnalis Radio France International (RFI) Ghislaine Dupont (kiri) dan Claude Verlon yang dirilis ke Reuters, Sabtu (2/11). (ANTARA FOTO/REUTERS/Radio France International/Handout via Reuters/ox/13)
Bamako (ANTARA News) - Kementerian luar negeri Prancis pada Sabtu membenarkan bahwa dua wartawannya tewas di kota Mali utara Kidal setelah diculik oleh orang-orang bersenjata.
"Claude Verlon dan Ghislaine Dupont, wartawan RFI, ditemukan dalam keadaan meninggal di Mali," kata kementerian dalam satu pernyataan, lapor Reuters.
"Mereka telah diculik oleh orang-orang bersenjata di Kidal."
Dua wartawan Prancis itu diculik di kota Kidal, Mali utara Sabtu setelah mewancarai seorang anggota gerilyawan separatis.
"Saya hanya memperoleh konfirmasi mereka diculik oleh empat pria bersenjata. Mereka meninggalkan Bamako Selasa menuju Kidal," kata gubernur daerah itu, Kolonel Adama Kamissoko kepada Reuters.
Kedua wartawan itu, dari stasiun radio Prancis RFI, diculik setelah mereka mewawancari penduduk Kidal, Ambeiry Ag Rhissa, seorang pejabat kebudayan lokal kelompok separatis Tuareg MNLA.
"Ketika mereka pergi, saya mendengar suara aneh di luar. Saya segera ke luar untuk melihat dan ketika saya membuka pintu saya, seorang pria yang mengenakan turban menodongkan senjata kepada saya dan mengemukakan kepada saya kembali masuk," kata Rhissa kepada Reuters melalui telepon.
"Saya tidak dapat melihat berapa jumlah orang yang berada di sana," katanya.
Penculikan itu terjadi empat hari setelah empat sandera Prancis yang diculik di Niger oleh Al Qaida cabang Afrika utara September 2010 dibebaskan.
Kementerian luar negeri Prancis mengatakan pihaknya sedang mengecek informasi itu sementara kementerian pertahanan tidak dapat dihubungi untuk diminta komentar.
Penerjemah: Askan Krisna
"Claude Verlon dan Ghislaine Dupont, wartawan RFI, ditemukan dalam keadaan meninggal di Mali," kata kementerian dalam satu pernyataan, lapor Reuters.
"Mereka telah diculik oleh orang-orang bersenjata di Kidal."
Dua wartawan Prancis itu diculik di kota Kidal, Mali utara Sabtu setelah mewancarai seorang anggota gerilyawan separatis.
"Saya hanya memperoleh konfirmasi mereka diculik oleh empat pria bersenjata. Mereka meninggalkan Bamako Selasa menuju Kidal," kata gubernur daerah itu, Kolonel Adama Kamissoko kepada Reuters.
Kedua wartawan itu, dari stasiun radio Prancis RFI, diculik setelah mereka mewawancari penduduk Kidal, Ambeiry Ag Rhissa, seorang pejabat kebudayan lokal kelompok separatis Tuareg MNLA.
"Ketika mereka pergi, saya mendengar suara aneh di luar. Saya segera ke luar untuk melihat dan ketika saya membuka pintu saya, seorang pria yang mengenakan turban menodongkan senjata kepada saya dan mengemukakan kepada saya kembali masuk," kata Rhissa kepada Reuters melalui telepon.
"Saya tidak dapat melihat berapa jumlah orang yang berada di sana," katanya.
Penculikan itu terjadi empat hari setelah empat sandera Prancis yang diculik di Niger oleh Al Qaida cabang Afrika utara September 2010 dibebaskan.
Kementerian luar negeri Prancis mengatakan pihaknya sedang mengecek informasi itu sementara kementerian pertahanan tidak dapat dihubungi untuk diminta komentar.
Penerjemah: Askan Krisna
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
Tags: