"Patahan itu berada di dekat kota-kota besar yang padat penduduk," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Kamis.
Adrin menuturkan patahan itu bisa dilihat dari peta geologi, tetapi belum bisa diketahui kapan periode ulang dan apakah sudah terjadi aktivitas akibat periode segmen patahan RMKS tersebut.
Baca juga: Gempa M6,2 selatan Jawa Timur akibat patahan batuan di zona outerise
Baca juga: BMKG temukan patahan Weleri yang berpotensi gempa di Batang Jateng
Lebih lanjut dia menyampaikan perlu ada dukungan dari pemerintah daerah (pemda) untuk melakukan mitigasi agar tidak menimbulkan banyak korban jiwa.
Baca juga: Waspada, BRIN ungkap banyak sesar besar mengapit Sumedang
Baca juga: BMKG: Gempa Sumedang diduga perulangan gempa pada 14 Agustus 1955