Wapres bicara hukum alam dan syariah dalam tausiah di Istana Negara
28 Maret 2024 18:13 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan tausiah dalam acara buka puasa bersama Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Kamis (28/3/2024). ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga/aa.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin berbicara mengenai hukum alam dan syariah dalam tausiah pada acara buka puasa bersama Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Kamis.
"Allah Subhanahu Wa Ta'ala (SWT) memberi aturan pada manusia supaya hidupnya itu teratur, bahagia. Aturan Tuhan ada dua, yang satu aturan hukum alam," kata Wapres Ma'ruf Amin di Istana Negara Jakarta, Kamis.
Wapres Ma'ruf Amin mengatakan aturan hukum alam adalah aturan yang tidak memiliki pilihan.
"Ya kalau api itu panas. Lalu hutan dirusak itu jadinya terjadi kerusakan lingkungan yang berdampak. Itu semua hukum alam," kata Wapres.
Baca juga: Setneg gelar buka puasa, pertemukan Presiden dengan menteri kabinet
Aturan kedua yakni hukum syariah yang ada dalam Al-Quran. Menurut Wapres, manusia dengan akalnya dapat memilih untuk menjalankan hukum syariah atau tidak, namun semuanya mengandung konsekuensi.
"Bedanya kalau hukum alam, orang nggak bisa memilih. Yang melanggar (langsung) kena akibatnya. Kalau hukum syariah boleh memilih, mau menjalankan silakan, mau tidak menjalankan silakan, hanya nanti tunggu akibatnya saja," jelas Wapres Ma'ruf Amin.
Dia menjelaskan hukum syariah baik ibadah ritual maupun ibadah sosial mengandung hikmah maslahat atau manfaat. Manusia dengan akalnya bisa memilih untuk menjalankan hukum syariah atau tidak.
"Syariah itu bangunannya, asasnya dibangun di atas hikmah. Artinya ada manfaat, kemaslahatan bagi hambanya. Syariah semua adil, aturan dalam syariah semua adil, karena pembuatnya Allah, tidak memiliki kepentingan apa-apa," kata Wapres Ma'ruf Amin.
Baca juga: Wapres beri tausiah dan salat Tarawih di Masjid Istiqlal Jakarta
Baca juga: Wapres beri tausiah Ramadhan tentang Lailatul Qadar di Kalsel
"Allah Subhanahu Wa Ta'ala (SWT) memberi aturan pada manusia supaya hidupnya itu teratur, bahagia. Aturan Tuhan ada dua, yang satu aturan hukum alam," kata Wapres Ma'ruf Amin di Istana Negara Jakarta, Kamis.
Wapres Ma'ruf Amin mengatakan aturan hukum alam adalah aturan yang tidak memiliki pilihan.
"Ya kalau api itu panas. Lalu hutan dirusak itu jadinya terjadi kerusakan lingkungan yang berdampak. Itu semua hukum alam," kata Wapres.
Baca juga: Setneg gelar buka puasa, pertemukan Presiden dengan menteri kabinet
Aturan kedua yakni hukum syariah yang ada dalam Al-Quran. Menurut Wapres, manusia dengan akalnya dapat memilih untuk menjalankan hukum syariah atau tidak, namun semuanya mengandung konsekuensi.
"Bedanya kalau hukum alam, orang nggak bisa memilih. Yang melanggar (langsung) kena akibatnya. Kalau hukum syariah boleh memilih, mau menjalankan silakan, mau tidak menjalankan silakan, hanya nanti tunggu akibatnya saja," jelas Wapres Ma'ruf Amin.
Dia menjelaskan hukum syariah baik ibadah ritual maupun ibadah sosial mengandung hikmah maslahat atau manfaat. Manusia dengan akalnya bisa memilih untuk menjalankan hukum syariah atau tidak.
"Syariah itu bangunannya, asasnya dibangun di atas hikmah. Artinya ada manfaat, kemaslahatan bagi hambanya. Syariah semua adil, aturan dalam syariah semua adil, karena pembuatnya Allah, tidak memiliki kepentingan apa-apa," kata Wapres Ma'ruf Amin.
Baca juga: Wapres beri tausiah dan salat Tarawih di Masjid Istiqlal Jakarta
Baca juga: Wapres beri tausiah Ramadhan tentang Lailatul Qadar di Kalsel
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024
Tags: