PBB (ANTARA) - Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu (27/3) mengutuk serangan teroris kejam dan bersifat pengecut yang terjadi pada Selasa (26/3) di dekat Besham, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan, yang menyebabkan lima warga negara China dan seorang warga negara Pakistan tewas.
Para anggota DK PBB menyampaikan simpati dan belasungkawa terdalam kepada keluarga korban serta kepada pemerintah Pakistan dan China. Mereka berharap agar para korban yang terluka dapat lekas sembuh dan pulih sepenuhnya, demikian disampaikan oleh badan tersebut dalam sebuah pernyataan pers.
Para anggota DK PBB menegaskan kembali bahwa segala bentuk dan manifestasi dari terorisme merupakan salah satu ancaman paling serius bagi perdamaian dan keamanan internasional.
Mereka menggarisbawahi perlunya meminta pertanggungjawaban para pelaku, organisator, penyandang dana, dan sponsor dari aksi terorisme ini dan menyeret para pelaku ke pengadilan.
Selain itu, mereka juga mendesak semua negara, sesuai dengan kewajiban mereka berdasarkan hukum internasional dan resolusi DK PBB yang relevan, untuk bekerja sama secara aktif dengan pemerintah Pakistan dan China, serta semua otoritas terkait lainnya sehubungan dengan hal ini.
Para anggota DK PBB menegaskan kembali bahwa segala bentuk aksi terorisme adalah tindakan kriminal dan tidak dapat dibenarkan terlepas dari motivasi, lokasi, waktu, dan identitas pelakunya. Mereka menegaskan kembali bahwa semua negara perlu menggunakan segala cara guna memerangi ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional yang disebabkan oleh aksi terorisme.
Serangan tersebut terjadi pada Selasa ketika sebuah kendaraan dari Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air Dasu, yang sedang dibangun oleh sebuah perusahaan China di provinsi tersebut, diserang oleh para teroris.
Dewan Keamanan PBB kutuk serangan teroris di Pakistan
28 Maret 2024 16:27 WIB
PM Pakistan Shehbaz Sharif (tengah, depan) berjabat tangan dengan Duta Besar China untuk Pakistan Jiang Zaidong di Kedubes China untuk Pakistan di Islamabad, Pakistan, pada 26 Maret 2024. (PID/Handout via Xinhua)
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: