Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan bahwa pemulangan enam jenazah WNI, anak buah kapal (ABK) Keoyoung Sun yang tenggelam di perairan Shimonoseki, Jepang dilakukan secara bertahap.

“Pengiriman jenazah dari Fukuoka ke Tokyo sudah dimulai sejak kemarin, dan setibanya di Tokyo, pemulangan jenazah ke Jakarta akan dilakukan bertahap dengan estimasi dari tanggal 3-8 April,” kata Direktur Perkapalan dan Kepelautan Kemenhub Hartanto dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Kemenhub bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri akan memfasilitasi pemulangan enam jenazah ABK WNI yang sebelumnya hilang akibat tenggelamnya Kapal Keoyoung Sun di perairan Shimonoseki, Jepang pada Rabu (20/3).

Hartanto menyampaikan kapal pembawa bahan-bahan kimia berbendera Korea Selatan ini membawa 11 awak kapal yang terdiri dari delapan warga negara Indonesia (WNI), dua warga negara Korea Selatan, dan satu warga negara China.

“Adapun penyebab kecelakaan masih dalam proses penyelidikan, namun diduga karena cuaca buruk,” katanya.

Hartanto mengatakan bahwa Direktorat Jenderal Perhubungan Laut akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan ship manning agency (agensi pengawakan kapal) masing-masing ABK WNI terkait pemenuhan hak-hak para pelaut tersebut.

“Kemenhub akan terus mengawal, berkoordinasi, dan memfasilitasi sampai terpenuhinya hak-hak para korban dan diharapkan tidak ada permasalahan-permasalahan yang terjadi sehingga jenazah dapat segera dikembalikan ke keluarga,” ujar Hartanto.

Hartanto turut menyampaikan duka cita yang mendalam atas kejadian tersebut dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam upaya pencarian dan penemuan para korban.

“Kami bersama instansi terkait juga akan terus melakukan pencarian korban yang hilang,” kata Hartanto.

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha mengatakan bahwa dari delapan korban WNI, Japan Coast Guard mengkonfirmasi jenazah enam WNI telah ditemukan, satu ABK WNI selamat bernama Ryan Yudatama Lizar, sedangkan satu ABK WNI lainnya hilang dan masih dalam pencarian.

“WNI atas nama Asep Saepudin Juhri hilang dan masih dicari oleh pihak terkait di Jepang. Saat ini, JCG masih melakukan patroli untuk mencari Asep,” ujar Judha Nugraha.

Sedangkan ABK yang selamat, Ryan Yudatama telah keluar dari rumah sakit sejak Selasa, 26 Maret 2024 dan sedang menjalani masa pemulihan.

“Jika semua berjalan dengan lancar, Ryan direncanakan akan pulang ke Indonesia pada 1 atau 2 April mendatang,” kata Judha.


Baca juga: Kemlu RI pastikan segera pulangkan 6 ABK WNI yang tenggelam di Jepang
Baca juga: Enam ABK WNI tewas, satu selamat kecelakaan kapal tanker di Jepang
Baca juga: BP2MI konfirmasi PMI jadi korban kapal tenggelam di perairan Jepang