Kemenkominfo mencatat mayoritas pengembang gim berada di Jawa
27 Maret 2024 22:39 WIB
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan Samuel Abrijani usai gelaran Kick Off Dialog Ekonomi Digital di Jakarta, Rabu. (ANTARA/Putri Hanifa)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mencatat pengembang gim di Indonesia banyak terpusat di Pulau Jawa, tak terkecuali Jakarta.
Hal tersebut disebabkan oleh beragam faktor, termasuk konsentrasi sumber daya manusia dan kurangnya penyebaran digital talent secara merata di daerah lain.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan bahwa pengembang gim cenderung bekerja secara berkelompok.
Baca juga: Enam pengembang gim Indonesia hadiri konferensi dunia di San Francisco
Baca juga: Menparekraf mengapresiasi program pelatihan pengembang gim lokal
“Makanya kita keliling itu untuk menumbuhkan minat, dan juga mungkin digital talent-nya kan belum tersebar dengan merata. Biasanya memang pusat-pusat game itu ada di Bandung, Jogja, Malang, Jakarta juga ada, di Bali, serta batam ada. Memang mereka kan sukanya bekerja berkelompok,” kata Semuel kepada media di Jakarta, Rabu.
Semuel menambahkan dalam hal infrastruktur, tidak terdapat masalah soal pemahaman tentang pembuatan bisnis gim.
Sejumlah upaya juga telah dilakukan untuk meningkatkan pemahaman pengembangan gim melalui berbagai program, termasuk lewat IGDX (Indonesia Game Development Exchange) yang menyediakan pelatihan hingga boothcamp dan dukungan bagi pengembang gim.
“Soal infrastruktur tidak ada masalah. Tinggal dari talenta digital, pemahaman tentang bagaimana membuat bisnis gimnya itu sih yang kita lakukan, makanya ada yang namanya IGDX itu adalah untuk pelatihan dan ada boothcamp nya juga. Sama yang kita lakukan kaya di startup, tapi ini gim,” ujarnya.
Berdasarkan data Kemenkominfo terkait peta lokasi pengembang game di Indonesia tercatat bahwa sebanyak 9,6 persen pengembang berada di Sumatera, 20,5 persen di Jakarta, 2,4 persen ada di Kalimantan.
Selanjutnya, 2,4 persen di Sulawesi, 8,4 persen di Bali-Nusa Tenggara, 1,2 persen Maluku-Papua dan yang terbanyak berada di Jawa sebanyak 55,4 persen.
Adapun, sebagai salah satu leading industri dalam proses transformasi digital nasional, Kemenkominfo terus meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak untuk mendorong pertumbuhan industri pengembang gim di Indonesia. Hal tersebut bertujuan untuk mewujudkan negara Indonesia sebagai tuan rumah di negara sendiri dengan kemajuan teknologi dan inovasi dalam industri gim nasional.
Industri gim Indonesia sendiri menjadi salah satu fokus perencanaan berkelanjutan Direktorat Ekonomi Digital Kemenkominfo pada tahun 2024 dengan meningkatkan pencapaian prestasi melalui peningkatan keahlian dan kemampuan seorang game developer atau pengembang gim.
Baca juga: Kebijakan afirmatif memperkuat ekosistem gim lokal
Baca juga: Kominfo gandeng AGI tumbuhkan jumlah pengembang gim di Tanah Air
Baca juga: Langkah Kominfo dukung industri gim di Tanah Air bertumbuh
Hal tersebut disebabkan oleh beragam faktor, termasuk konsentrasi sumber daya manusia dan kurangnya penyebaran digital talent secara merata di daerah lain.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan bahwa pengembang gim cenderung bekerja secara berkelompok.
Baca juga: Enam pengembang gim Indonesia hadiri konferensi dunia di San Francisco
Baca juga: Menparekraf mengapresiasi program pelatihan pengembang gim lokal
“Makanya kita keliling itu untuk menumbuhkan minat, dan juga mungkin digital talent-nya kan belum tersebar dengan merata. Biasanya memang pusat-pusat game itu ada di Bandung, Jogja, Malang, Jakarta juga ada, di Bali, serta batam ada. Memang mereka kan sukanya bekerja berkelompok,” kata Semuel kepada media di Jakarta, Rabu.
Semuel menambahkan dalam hal infrastruktur, tidak terdapat masalah soal pemahaman tentang pembuatan bisnis gim.
Sejumlah upaya juga telah dilakukan untuk meningkatkan pemahaman pengembangan gim melalui berbagai program, termasuk lewat IGDX (Indonesia Game Development Exchange) yang menyediakan pelatihan hingga boothcamp dan dukungan bagi pengembang gim.
“Soal infrastruktur tidak ada masalah. Tinggal dari talenta digital, pemahaman tentang bagaimana membuat bisnis gimnya itu sih yang kita lakukan, makanya ada yang namanya IGDX itu adalah untuk pelatihan dan ada boothcamp nya juga. Sama yang kita lakukan kaya di startup, tapi ini gim,” ujarnya.
Berdasarkan data Kemenkominfo terkait peta lokasi pengembang game di Indonesia tercatat bahwa sebanyak 9,6 persen pengembang berada di Sumatera, 20,5 persen di Jakarta, 2,4 persen ada di Kalimantan.
Selanjutnya, 2,4 persen di Sulawesi, 8,4 persen di Bali-Nusa Tenggara, 1,2 persen Maluku-Papua dan yang terbanyak berada di Jawa sebanyak 55,4 persen.
Adapun, sebagai salah satu leading industri dalam proses transformasi digital nasional, Kemenkominfo terus meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak untuk mendorong pertumbuhan industri pengembang gim di Indonesia. Hal tersebut bertujuan untuk mewujudkan negara Indonesia sebagai tuan rumah di negara sendiri dengan kemajuan teknologi dan inovasi dalam industri gim nasional.
Industri gim Indonesia sendiri menjadi salah satu fokus perencanaan berkelanjutan Direktorat Ekonomi Digital Kemenkominfo pada tahun 2024 dengan meningkatkan pencapaian prestasi melalui peningkatan keahlian dan kemampuan seorang game developer atau pengembang gim.
Baca juga: Kebijakan afirmatif memperkuat ekosistem gim lokal
Baca juga: Kominfo gandeng AGI tumbuhkan jumlah pengembang gim di Tanah Air
Baca juga: Langkah Kominfo dukung industri gim di Tanah Air bertumbuh
Pewarta: Putri Hanifa
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024
Tags: