London (ANTARA News) - Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif mengatakan, Kamis, pemerintah telah memulai pembicaraan dengan Taliban dalam upaya menghentikan apa yang disebutnya pembunuhan warga tak berdosa dan aparat penegak hukum.

"Perdana Menteri menjelaskan bahwa dialog dengan Taliban telah dimulai," kata Komisi Tinggi (Kedubes) Pakistan di London dalam sebuah pernyataan.

"Ia menyatakan berharap dan berdoa dialog itu berjalan dalam kerangka konstitusi Pakistan," kata pernyataan itu, dengan menambahkan bahwa pada waktu yang bersamaan Pakistan meningkatkan kemampuan kontra-terorismenya.

Sharif menyampaikan pernyataan itu selama pertemuan dengan Deputi Perdana Menteri Inggris Nick Clegg, dan ia juga membahas masalah hubungan Pakistan dengan India, pasar energi global serta reformasi ekonomi di negaranya.

Perdana Menteri Inggris David Cameron menjadi tuan rumah pertemuan dengan Sharif dan Presiden Afghanistan Hamid Karzai di London sebelumnya pekan ini untuk membicarakan proses perdamaian di Afghanistan.

Satu delegasi besar pemerintah Pakistan sejak itu bertemu dengan para pejabat pemerintah yang lain.

Taliban Pakistan menyatakan pada masa silam, mereka tidak akan melucuti senjata atau berunding dengan pemerintah Islamabad sampai militer ditarik dari pangkalan mereka dan semua tahanan dibebaskan.

Pakistan dilanda serangan-serangan bom bunuh diri dan penembakan yang menewaskan lebih dari 5.200 orang sejak pasukan pemerintah menyerbu sebuah masjid yang menjadi tempat persembunyian militan di Islamabad pada Juli 2007.

Kekerasan sektarian meningkat sejak gerilyawan Sunni memperdalam hubungan dengan militan Al Qaida dan Taliban setelah Pakistan bergabung dalam operasi pimpinan AS untuk menumpas militansi setelah serangan-serangan 11 September 2001 di AS.

Pakistan juga mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.

Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al Qaida di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan.

Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.

Islamabad mendesak AS mengakhiri serangan-serangan pesawat tak berawak, sementara Washington menuntut Pakistan mengambil tindakan menentukan untuk menumpas jaringan teror.

Sentimen anti-AS tinggi di Pakistan, dan perang terhadap militansi yang dilakukan AS tidak populer di Pakistan karena persepsi bahwa banyak warga sipil tewas akibat serangan pesawat tak berawak yang ditujukan pada militan di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan dan penduduk merasa bahwa itu merupakan pelanggaran atas kedaulatan Pakistan.

Pesawat-pesawat tak berawak AS melancarkan puluhan serangan di kawasan suku Pakistan sejak pasukan komando AS membunuh pemimpin Al Qaida Osama bin Laden dalam operasi rahasia di kota Abbottabad, Pakistan, pada 2 Mei 2011.
(Uu.M014)