Warna mata rusa kutub beradaptasi dengan musim
31 Oktober 2013 18:34 WIB
Seekor gajah laut Samudera Selatan dipasang sensor di kepalanya saat ia tidur di sebuah pulau di Samudera Selatan, Antartika, 27 Februari 2012. (REUTERS/Mark Hindell/Antarctic Climate and Ecosystems CRC/Handout)
Jakarta (ANTARA News) - Tim peneliti dari The Biotechnology and Biological Sciences Research Council (BBSRC) dari University College London (UCL) menemukan bahwa mata rusa kutub di Arktik berubah warna, menyesuaikan diri pada musim yang sedang berlangsung.
Perubahan warna mata itu berguna untuk membantu rusa melihat lebih jelas saat cahaya terang pada musim panas maupun kegelapan di musim dingin. Rusa kutub Arktik, seperti banyak mamalia lainnya, memiliki lapisan jaringan mata yang disebut tapetum lucidum (TL), terletak di belakang retina dan memantulkan cahaya untuk menambah penglihatan di malam hari.
Dengan mengubah warna mata, TL memantulkan gelombang cahaya yang berbeda.
Saat cahaya terang di musim panas, TL rusa berwarna keemasan, sama seperti kebanyakan mamalia lainnya, memantulkan cahaya kembali melalui retina.
Semetara itu, saat musim dingin, warnanya berubah menjadi biru gelap yang lebih sedikit memantulkan cahaya keluar dari mata.
Perubahan ini menyebarkan lebih banyka cahaya melalui fotoreseptor di belakang mata, meningkatkan sensitivitas retina dalam merespon sedikitnya cahaya saat musim dingin.
Para peneliti yakin, ini merupakan keuntungan dalam kegelapan di musim dingin karena membantu rusa untuk lebih mudah mendeteksi predator bergerak dan makanan.
"Ini merupakan yang pertama kalinya perubahan warna di mamalia. Dengan mengubah warna TL di mata, rusa memiliki keluwesan untuk menghadapi perbedaan ekstrim cahaya di habitat mereka saat musim berlangsung," kata kepala tim peneliti Profesor Glen Jeffery dari UCL, seperti yang dikutip dari Science Daily.
"Hal ini memberi keuntungan pada mereka untuk menemukan predator, itu dapat menyelamatkan hidup mereka."
Perubahan itu mungkin juga disebabkan tekanan pada mata. Saat musim dingin, tekanan di mata rusa meningkat, mungkin disebabkan oleh pelebaran pupil permanen yang mencegah cairan pada bola mata mengering secara alami.
Hal itu menekan TL, mengurangi ruangg antara kolagen di jaringan sehingga memantulkan gelombang cahaya biru yang umumnya lebih pendek saat musim dingin di Arktik.
Penelitian Jeffery sebelumnya, bersama kolega dari Norwegia menunjukkan bahwa mata rusa Arktik juga dapat melihat ultraviolet, yang banyak terdapat di Arktik tetapi tidak terlihat bagi manusia. Mereka menggunakannya untuk mencari makanan dan melihat pemangsa.(*)
Perubahan warna mata itu berguna untuk membantu rusa melihat lebih jelas saat cahaya terang pada musim panas maupun kegelapan di musim dingin. Rusa kutub Arktik, seperti banyak mamalia lainnya, memiliki lapisan jaringan mata yang disebut tapetum lucidum (TL), terletak di belakang retina dan memantulkan cahaya untuk menambah penglihatan di malam hari.
Dengan mengubah warna mata, TL memantulkan gelombang cahaya yang berbeda.
Saat cahaya terang di musim panas, TL rusa berwarna keemasan, sama seperti kebanyakan mamalia lainnya, memantulkan cahaya kembali melalui retina.
Semetara itu, saat musim dingin, warnanya berubah menjadi biru gelap yang lebih sedikit memantulkan cahaya keluar dari mata.
Perubahan ini menyebarkan lebih banyka cahaya melalui fotoreseptor di belakang mata, meningkatkan sensitivitas retina dalam merespon sedikitnya cahaya saat musim dingin.
Para peneliti yakin, ini merupakan keuntungan dalam kegelapan di musim dingin karena membantu rusa untuk lebih mudah mendeteksi predator bergerak dan makanan.
"Ini merupakan yang pertama kalinya perubahan warna di mamalia. Dengan mengubah warna TL di mata, rusa memiliki keluwesan untuk menghadapi perbedaan ekstrim cahaya di habitat mereka saat musim berlangsung," kata kepala tim peneliti Profesor Glen Jeffery dari UCL, seperti yang dikutip dari Science Daily.
"Hal ini memberi keuntungan pada mereka untuk menemukan predator, itu dapat menyelamatkan hidup mereka."
Perubahan itu mungkin juga disebabkan tekanan pada mata. Saat musim dingin, tekanan di mata rusa meningkat, mungkin disebabkan oleh pelebaran pupil permanen yang mencegah cairan pada bola mata mengering secara alami.
Hal itu menekan TL, mengurangi ruangg antara kolagen di jaringan sehingga memantulkan gelombang cahaya biru yang umumnya lebih pendek saat musim dingin di Arktik.
Penelitian Jeffery sebelumnya, bersama kolega dari Norwegia menunjukkan bahwa mata rusa Arktik juga dapat melihat ultraviolet, yang banyak terdapat di Arktik tetapi tidak terlihat bagi manusia. Mereka menggunakannya untuk mencari makanan dan melihat pemangsa.(*)
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: