Diculik di Suriah, wartawan Polandia berhasil melarikan diri
31 Oktober 2013 18:29 WIB
Ilustrasi. Asap membubung ke angkasa usai serangan bom yang menurut aktivis dilakukan pihak loyalis Presiden Suriah Bashar al-Assad di desa Dourit, wilayah pedesaan Latakia, Sabtu (17/8). (REUTERS/Khattab Abdulaa)
Warsawa (ANTARA News) - Seorang wartawan Polandia, Marcin Studer, yang disandera kelompok pemberontak di Suriah baratlaut pada Juli berhasil melarikan diri dan kembali ke rumahnya, kata media setempat, Kamis.
Sebelumnya, pada Kamis pagi, Menteri Luar Negeri Radoslaw Sikorski mengatakan di Twitter-nya bahwa Marcin Studer telah kembali ke rumahnya.
Wartawan itu diculik dari pusat media di kota yang dikuasai pemberontak di Saraqeb, Provinsi Idlib. Dia bekerja sebagai wartawan bebas untuk kantor berita foto Studio Melon.
Komite Perlindungan Wartawan mengatakan, Suriah adalah tempat paling berbahaya di dunia bagi wartawan, dengan setidak-tidaknya 39 pewarta tewas dan 21 lagi diculik pada 2012, baik oleh pemberontak maupun pasukan pemerintah.
Kebanyakan wartawan yang diculik telah dibebaskan, namun beberapa masih hilang, demikian laporan Reuters.
(H-AK)
Sebelumnya, pada Kamis pagi, Menteri Luar Negeri Radoslaw Sikorski mengatakan di Twitter-nya bahwa Marcin Studer telah kembali ke rumahnya.
Wartawan itu diculik dari pusat media di kota yang dikuasai pemberontak di Saraqeb, Provinsi Idlib. Dia bekerja sebagai wartawan bebas untuk kantor berita foto Studio Melon.
Komite Perlindungan Wartawan mengatakan, Suriah adalah tempat paling berbahaya di dunia bagi wartawan, dengan setidak-tidaknya 39 pewarta tewas dan 21 lagi diculik pada 2012, baik oleh pemberontak maupun pasukan pemerintah.
Kebanyakan wartawan yang diculik telah dibebaskan, namun beberapa masih hilang, demikian laporan Reuters.
(H-AK)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013
Tags: