Jakarta (ANTARA) - PT PGAS Solution (PGN Solution), selaku anak usaha PT PGN Tbk, dan Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi LEMIGAS Kementerian ESDM menandatangani nota kesepahaman kerja sama pengujian, kalibrasi, dan pengadaan barang dan jasa lainnya serta pemanfaatan fasilitas laboratorium minyak dan gas bumi.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan kerja sama diharapkan dapat meningkatkan kesadaran pentingnya implementasi aspek health, safety, security, dan environment (HSSE) di setiap pekerjaan proyek agar tercipta lingkungan kerja yang aman dan selamat.

"Saya harapkan kegiatan ini dapat dilakukan dengan baik dan benar dengan memperhatikan nilai schedule, cost, dan quality. Jadwal harus tepat waktu, biaya yang tidak over, kualitas harus diperhatikan dengan baik agar manfaat yang dihasilkan lebih optimal. Kalau kita jeli, kerja sama ini merupakan suatu peluang yang sangat besar untuk menuai banyak manfaat," ujarnya saat menghadiri penandatanganan di Jakarta, Senin (25/3/2024).

Hadir pula saat penandatanganan Kepala LEMIGAS, Direktur Utama PGN, Direktur Utama PGN Solution, serta segenap direksi dan manajemen PGN, PGN Solution, dan PT Solusi Energi Nusantara (SENA).

Penyelenggaraan penandatanganan MoU merupakan upaya kedua pihak dalam meningkatkan kerja sama bisnis, kompetensi dan keahlian pekerja.

PGN Solution dan LEMIGAS senantiasa meningkatkan mutu operasional melalui pertukaran informasi dan ilmu pengetahuan, penyelenggaraan work shop, seminar dan kegiatan-kegiatan lain yang berkenaan dengan minyak dan gas bumi.

Direktur Utama PGN Arief S Handoko menyampaikan kerja sama antara PGASOL dengan LEMIGAS diharapkan akan menjadi kolaborasi yang sangat lengkap.

"Kerja sama yang tertulis di MoU hari ini akan dilaksanakan dari berbagai bidang, mulai dari pengujian, kalibrasi, pengadaan barang dan jasa, sertifikasi, sharing knowledge, workshop, dan sebagainya. Sungguh ini merupakan kolaborasi yang sangat lengkap. Sinergi yang sangat luar biasa dan saya yakin dapat menuai buah manfaat untuk bangsa dan negara," ujarnya.

Sejumlah proyek migas yang pernah dikerjakan PGN Solution antara lain Offtake Station Tambak Lorok, pembangunan jargas rumah tangga di Kabupaten Wajo dan Kabupaten Banggai, penggantian pipa minyak WK Rokan, pipanisasi minyak Pengapon-Boyolali, serta pengembangan infrastruktur gas bumi Kawasan Industri Kendal (KIK)-Mangkang dan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang.

Dengan ditandatanganinya MoU, menjadi tanda dimulainya rangkaian kegiatan sinergis antara PGN Solution dan LEMIGAS selama tiga tahun ke depan dalam rangka meningkatkan keunggulan untuk menjawab kebutuhan energi masyarakat dengan mengutamakan kecakapan dan keselamatan kerja.

Dari aspek keselamatan kerja, PGN Solution merupakan perusahaan yang bergerak di bidang EPC, O&M, dan supply chain dengan sebaran area kerja yang luas, sehingga memiliki risiko pekerjaan yang tinggi.

Bagi PGN Solution, penerapan HSSE merupakan kunci keberlanjutan bisnis perusahaan yang perlu dijadikan perhatian khusus.

PGASOL berkomitmen mengimplementasikan aspek HSSE secara menyeluruh di lingkungan kerja PGAS Sol dengan melakukan penerapan Sistem Manajemen Integrasi ISO 45001:2018, ISO 14001 dan SMK3 PP 50/2012.

Selama menjalankan pekerjaan, PGASOL mencapai 14.381.170 jam kerja aman.

"Selanjutnya, PGASOL menyediakan sumber daya yang kompeten, meningkatkan kompetensi melalui pelatihan dan sertifikasi, menyediakan peralatan yang layak dan sebagainya. Selain itu, PGASOL selaku kontraktor juga selalu memenuhi program dan prosedur HSSE yang ditentukan oleh client. Untuk memastikan HSSE program tersebut dilakukan, Divisi K3PL dan Pengamanan PGASOL melakukan monitoring dan audit secara periodik. Manajemen juga meninjau pekerjaan dan implementasi HSSE dilakukan secara rutin," jelas Direktur Utama PGASOL Sabaruddin.

Baca juga: PGN Solution memulai proyek pipa BBM Pengapon-Boyolali
Baca juga: LEMIGAS ikut pastikan standar dan kualitas pelumas di pasaran