Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyatakan Pemerintah Indonesia siap mengirimkan bantuan sosial untuk korban konflik Palestina dan Sudan dari jalur udara menggunakan pesawat, sebagai alternatif penyaluran bantuan dari jalur darat yang kerap mengalami serangan.

"Banyak sekali hambatan pengiriman bantuan di darat, mulai dari check in sampai bantuan mendapat serangan. Oleh karena itu kita cari jalur nondarat, dalam hal ini Indonesia diajak Yordania untuk menyalurkan bantuan melalui udara," kata dia kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, atas pertimbangan keamanan dan kecepatan bantuan sampai kepada para korban, maka Pemerintah Indonesia pun menyetujui ajakan Yordania untuk mengirimkan bantuan dari jalur udara menggunakan pesawat.

Pada kesempatan ini, Pemerintah Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan mengirimkan bantuan berupa obat-obatan dan berbagai peralatan kesehatan kepada para korban konflik Palestina dan Sudan, yang rencananya akan direalisasikan pekan depan.

Ia menyebutkan, dalam pengiriman bantuan tersebut Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Mesir. Kemudian, bantuan-bantuan kesehatan itu langsung dimanfaatkan melalui Kementerian Kesehatan Mesir untuk kemaslahatan para korban konflik.

"Khususnya di Gaza Utara, karena hampir 600 ribu orang yang di sana sangat minim bantuan karena banyaknya hambatan di jalur darat, sehingga kali ini diupayakan pengiriman dari udara itu," kata dia.

Menlu menegaskan bahwa dari segenap upaya yang sudah dilakukan sejauh ini kepada Palestina dan Sudan, membuktikan bahwa komitmen Indonesia sudah sangat jelas, akan selalu siap mendukung penghentian konflik demi menjunjung nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan.

Baca juga: Indonesia target kirimkan bantuan ke Palestina-Sudan mulai pekan depan

Baca juga: Ketua DPR kecam kekerasan di Gaza dalam sidang parlemen dunia

Baca juga: Israel blokade pintu masuk RS Al Amal di Gaza