"Untuk mengurangi disparitas TFR di Indonesia, perlu pendekatan politik dan terintegrasi, seperti peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan reproduksi, pemberdayaan perempuan, pendidikan kependudukan, dan kampanye pendidikan masyarakat," ujar Pelaksana Tugas Deputi bidang Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan BKKBN Ukik Kusuma Kurniawan dalam diskusi yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.
Ia menyampaikan, penguatan sistem pendukung keluarga juga cukup efektif dalam rangka mengurangi disparitas TFR di Indonesia, yang harus mencakup kombinasi dari pendekatan-pendekatan dengan mempertimbangkan konteks sosial, budaya, dan ekonomi yang unik serta spesifik di Indonesia.
Berdasarkan hasil survei demografi dan kesehatan Indonesia atau SDKI tahun 2017, menunjukkan TFR DI Indonesia sebesar 2,4 atau setiap seorang perempuan di usia produktif melahirkan rata-rata 2 anak, tetapi meski begitu, di beberapa provinsi masih bervariasi, ada yang angkanya masih 3,4, sedangkan di sisi lain sudah 2,1, sehingga inilah yang menimbulkan disparitas.
Baca juga: BKKBN fokus tingkatkan kepesertaan KB di wilayah dengan TFR tinggi
Baca juga: BKKBN: Budaya mainkan peran penting jaga penduduk tumbuh seimbang
"Namun demikian angka disparitas ini bukanlah penghambat untuk mencapai sekian banyak target, termasuk yang berkaitan dengan pengendalian pertumbuhan penduduk selama adanya sinergi dan kolaborasi lintas-kementerian, organisasi maupun antarlembaga," kata Ukik.
Ia mengemukakan, jika target TFR 2,1 pada tahun 2024 dapat tercapai secara keseluruhan, maka BKKBN dapat fokus membuat program-program peningkatan kualitas penduduk.
Baca juga: BKKBN sebut aturan untuk jaga TFR ideal tak bisa dipukul rata
Baca juga: BKKBN: Anggaran layanan KB disediakan untuk turunkan angka kelahiran
Untuk itu, ia menekankan pentingnya perhatian pada TFR ini, mengingat disparitas masing-masing wilayah dapat menimbulkan konsekuensi dalam perencanaan pembangunan.
Baca juga: DAK untuk KB daerah diharapkan turunkan angka kelahiran
Baca juga: 10.000 bayi dibantu lahir lewat program tabung dengan TRB
Baca juga: BKKBN: Pengendalian kelahiran secara nasional sudah "on the track"