Jakarta (ANTARA News) - Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan saat melakukan mogok massal pada 31 Oktober dan 1 November mendatang buruh akan beraksi di sejumlah lokasi dan kemungkinan besar akan menyebabkan kemacetan lalu lintas.

Saat menyampaikan keterangan pers di Jakarta, Rabu, ia mengatakan para buruh antara lain akan melakukan aksi di kawasan industri Pulo Gadung, Sunter, Tanjung Priok Cilincing Marunda, Jatake, Cikupa, Tangerang Selatan, Balaraja dan Bintaro.

Ia menambahkan, konsentrasi buruh paling besar kemungkinan akan berada di kawasan Egypt Cikarang, Bekasi.

Rombongan buruh, menurut dia, kemungkinan juga akan meningkatkan kepadatan arus lalu lintas saat melewati sejumlah pintu tol seperti Cakung, Bekasi, Cibitung, Cikarang, Karawang, Cipularang, dan Purwakarta.

Dia juga memperkirakan, arus lalu lintas di pintu tol Sidoarjo, Pasuruan,Semarang, Jalur Pantura, Subang, Indramayu, Pekalongan dan Demak bertambah padat saat rombongan buruh melintas.

"Tidak ada penutupan tetapi hanya efek dari penumpukan massa, ada yang ribuan, puluhan ribu atau ratusan ribu," kata Said.

"Tidak akan menutup jalan tol, tetapi akan memang terjadi kemacetan di mana-mana," tambah dia.

Said mengimbau masyarakat menghindari wilayah-wilayah itu agar tidak terkena dampak pergerakan massa buruh yang ingin menyampaikan tuntutan untuk mendapatkan kenaikan upah minimum dan jaminan kesehatan.

Menurut dia, saat ini dua juta buruh sudah memastikan akan bergabung dalam aksi mogok massal. Ia menargetkan peserta mogok massal sampai tuga juta buruh.