Delegasi Indonesia diwakili oleh Subkoordinator Kerja Sama Antar Lembaga Pemerintah Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI Erny Trisniawaty serta perwakilan dari Universitas Airlangga, Indria Wahyuni.
“Indonesia telah melakukan berbagai kegiatan pada tahun 2023 dan 2024 sebagai bagian dari TISC program," kata Erny dalam pertemuan tersebut, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin.
Kegiatan tersebut, kata dia, di antaranya, yakni Patent Examiners Go Campus, lokakarya penyelesaian substantif, Diskusi Kelompok Forum Hak Kekayaan Intelektual sebagai Objek Jaminan Fidusia dalam Lembaga Keuangan, serta penguatan ekosistem kekayaan intelektual melalui program TISC.
Erny juga menyampaikan proposal dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan kekayaan intelektual berstandar internasional, manajemen TISC, dan pengembangan karir untuk dapat bergabung dalam program sertifikasi profesional atau Certification Professional Program, yang diselenggarakan oleh WIPO.
Dalam kesempatan yang sama, perwakilan dari Universitas Airlangga, Indria Wahyuni menilai perkembangan TISC memerlukan iklim yang inklusif dengan memastikan adanya inkubasi bagi universitas lainnya yang belum memiliki kemampuan memadai untuk mengembangkan kebijakan kekayaan intelektualnya.
"Dengan meletakkan parameter-parameter tersebut maka perkembangan TISC akan menjadi lebih akseleratif," ujar Indria.
Sementara itu dalam pencapaian ekosistem kekayaan intelektual, Indria berpendapat diperlukan berbagai langkah hulu ke hilir, mulai dari pelayanan kekayaan intelektual, peningkatan kemampuan para peneliti (capacity building), hingga membangun kolaborasi antara dunia akademik riset dengan kebutuhan masyarakat dan dunia bisnis.
Dia pun memaparkan manajemen kekayaan intelektual di Universitas Airlangga dan berbagai kegiatan yang dilakukan Sentra Kekayaan Intelektual Universitas Airlangga dalam mengimplementasikan program TISC.
WIPO didukung Japan Patent Office (JPO) menggelar WIPO Regional Meeting on Strengthening the ASEAN Regional TISC dalam rangka mendorong pertukaran pengalaman dan praktik terbaik, serta mendorong kerja sama antar negara anggota ASEAN dalam mengembangkan jaringan TISC nasional yang efektif dan berkelanjutan.
Pertemuan dibuka oleh Direktur Jenderal Kantor Kekayaan Intelektual Laos Xaysomphet Norasingh dan Direktur Dukungan Teknologi dan Inovasi WIPO Andrew Czajkowski.
Presentasi dalam pertemuan disampaikan oleh peserta dari berbagai negara ASEAN, termasuk dari WIPO, yang memaparkan berbagai kegiatan dan hasil yang dicapai dalam program TISC global dan bidang program terkait.
Pertemuan itu pun turut membahas usulan kegiatan inovasi yang dapat dilakukan bersama di kawasan ASEAN untuk 2024-2025 dan kemungkinan membangun kerja sama secara komprehensif dalam kerangka TISC.
Baca juga: Kemenkumham Jatim-WIPO-JPO perkuat sistem pelindungan KI teknologi
Baca juga: Wagub Bali harap kerja sama dengan WIPO tingkatkan nilai tambah produk
Baca juga: Kemenparekraf-WIPO kerja sama tingkatkan daya saing produk parekraf