"Ketinggian air mencapai satu meter lebih, banyak rumah warga yang terdampak banjir," kata salah warga RT 06/RW 05 Kelurahan Kampung Melayu, Sukidi.
Menurut dia, luapan air Kali Ciliwung mulai merendam permukiman padat penduduk itu sejak pukul 04.00 WIB, ketika warga tengah sahur.
"Pada pukul 03.00 WIB air belum masuk permukiman warga, baru pukul 04.00 WIB air masuk permukiman," ujarnya.
Dia menduga banjir itu dipicu debit air kiriman dari Bogor dan Depok, karena tinggi muka air di Katulampa Bogor dan Pos Pantau Depok tercatat naik menjadi Siaga 3.
Baca juga: Pembangunan turap Kali Baru terkendala hujan
Sementara itu, Ketua RT 13 RW 04 Kelurahan Kampung Melayu, Sanusi mengatakan ratusan rumah warga masih terendam banjir.Baca juga: Pembangunan turap Kali Baru terkendala hujan
"Banjir itu karena meluapnya Kali Ciliwung akibat air kiriman dari Bogor dan Depok. Ratusan rumah warga terdampak banjir," kata dia.
Namun, hingga saat ini warga Kebon Pala belum ada yang mengungsi ke posko pengungsian. Mereka hanya memindahkan perabotan yang berada di lantai bawah ke lantai dua rumahnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat di wilayah Jakarta Timur terdapat 28 RT yang terendam banjir akibat luapan Kali Ciliwung.
Ke-28 RT itu yakni empat RT di Kelurahan Bidara Cina dengan ketinggian air sekitar 100 cm hingga 110 cm, 18 RT di Kelurahan Kampung Melayu (30-150 cm), lima RT di Kelurahan Cawang (150-200 cm) dan satu RT di Kelurahan Cililitan (115 cm).
Baca juga: Ini kata Heru jika hujan empat jam di Jakarta
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat di wilayah Jakarta Timur terdapat 28 RT yang terendam banjir akibat luapan Kali Ciliwung.
Ke-28 RT itu yakni empat RT di Kelurahan Bidara Cina dengan ketinggian air sekitar 100 cm hingga 110 cm, 18 RT di Kelurahan Kampung Melayu (30-150 cm), lima RT di Kelurahan Cawang (150-200 cm) dan satu RT di Kelurahan Cililitan (115 cm).
Baca juga: Ini kata Heru jika hujan empat jam di Jakarta