Gaza (ANTARA) - Jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel yang masih terus berlangsung di Jalur Gaza bertambah menjadi 32.142 orang, dengan 74.412 orang lainnya luka-luka, kata Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas pada Sabtu (23/3).

Dalam sebuah pernyataan pers yang dikirim kepada Xinhua, kementerian tersebut mengatakan tentara Israel telah menewaskan 72 warga Palestina dan melukai 114 orang lainnya dalam kurun waktu 24 jam terakhir.

Sementara itu, kantor media pemerintah yang dikelola Hamas mengatakan tentara Israel mengancam akan mengebom dan menghancurkan bangunan Rumah Sakit (RS) Al-Shifa di Gaza City.

Kantor tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan pers bahwa "kami menerima kesaksian dari dalam kompleks Al-Shifa yang mengindikasikan bahwa tentara Israel mengancam staf medis dan para pengungsi di dalam gedung-gedung tersebut, mengatakan bahwa militer zionis akan mengebom dan menghancurkan mereka dari atas kepala mereka, atau mereka akan disiksa, diinterogasi, dan dieksekusi."
Seorang warga Palestina berduka atas para korban di Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza, pada 29 Februari 2024. (Xinhua/Mohammed Ali)

Selain itu, tentara Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan pers bahwa pasukannya dan badan intelijen Shin Bet terus bertempur di area RS Al-Shifa, mengonfirmasi bahwa 170 orang terbunuh di area tersebut dan lebih dari 800 orang lainnya ditangkap.

Dalam sebuah pernyataan, Hamas menuduh Israel melakukan "pembantaian mengerikan" di kompleks Al-Shifa, mengatakan bahwa "mengebom warga sipil yang tak berdaya dengan drone adalah kejahatan perang."

Operasi terbaru dimulai pada Senin (18/3) dini hari, saat pasukan Israel menyerang kompleks tersebut dengan tank dan serangan udara.
Orang-orang terlihat dari celah sebuah struktur bangunan yang rusak di kamp pengungsi Bureij di Jalur Gaza tengah, 19 Maret 2024. (Xinhua)

Al-Shifa, yang merupakan fasilitas medis terbesar di Gaza sebelum perang, kini menjadi salah satu dari segelintir rumah sakit yang masih berfungsi di daerah kantong pesisir tersebut dan juga menjadi tempat penampungan bagi para pengungsi Palestina.

Israel telah menargetkan rumah sakit itu sebelumnya, mengeklaim bahwa Hamas menggunakannya sebagai pusat komando serta menyembunyikan senjata dan pejuang di terowongan bawah tanah di bawah kompleks tersebut.

Israel melancarkan serangan berskala besar terhadap Hamas di Gaza untuk membalas serangan kelompok tersebut di perbatasan Israel selatan pada 7 Oktober 2023, di mana sekitar 1.200 orang terbunuh dan lebih dari 200 orang disandera.