Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat dan Selandia Baru akan melanjutkan kerja sama militer bilateral setelah sebelumnya nyaris terputus selama 30 tahun, kata kementerian pertahanan kedua negara, Senin.

Membaiknya hubungan militer itu sebagai bagian dari strategi AS untuk lebih memperhatikan kawasan Asia-Pasifik, di tengah meningkatnya pengaruh China, demikian laporan AFP.

"Kami juga sangat senang melihat kembalinya pembicaraan dari mil ke mil setelah 30 tahun," kata Menteri Pertahanan Selandia Baru Jonathan Coleman selama pers konferensi di Pentagon dengan mitranya Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel.

Kedua negara berencana untuk mengembangkan kerja sama dalam pemeliharaan perdamaian dan pelatihan militer, bantuan kemanusiaan dan tanggap darurat, kata dua kementerian menjelaskan.

"Selain kunjungan tingkat tinggi seperti ini, kami telah memiliki satu set latihan produktif dan inisiatif pelatihan, sendi pembicaraan kebijakan pertahanan pertama dalam hampir tiga dekade," kata Hagel.

Wellington akan mengirim kapal guna berpartisipasi dalam misi internasional anti-pembajakan di Teluk Aden, serta berpartisipasi dalam RIMPAC - latihan angkatan laut multi-nasional terbesar di dunia berikutnya tahun depan di Hawaii.

"Hari ini saya memberi wewenang kapal angkatan laut Selandia Baru ke dermaga di Pearl Harbor untuk RIMPAC 2014," kata Hagel.

Ini akan menjadi salah satu kunjungan pertama kapal Selandia Baru di pelabuhan militer AS sejak Amerika mencabut larangan pada September 2012 yang telah berada di tempat itu sejak 1986.

Washington telah memerintahkan embargo sebagai pembalasan untuk larangan Selandia Baru terhadap kapal selam bersenjata nuklir atau bertenaga nuklir memasuki perairan negara pulau Pasifik itu.

(H-AK)