Bupati Banyuwangi entas kemiskinan lewat instrumen program padat karya
23 Maret 2024 22:02 WIB
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berdialog dengan petani dalam rangkaian kegiatan Safari Ramadhan 1445 Hijriah. ANTARA/HO-Humas Pemkab Banyuwangi
Banyuwangi (ANTARA) - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di sela agenda Safari Ramadhan, meluncurkan program pengentasan kemiskinan dengan instrumen padat karya yang ada di Dinas PU Pengairan setempat.
"Saat ini, Banyuwangi terus menekan angka kemiskinan yang ada. Meskipun sudah rendah, tapi berbagai intervensi masih harus dilakukan agar rakyat Banyuwangi benar-benar sejahtera," katanya di sela berbuka puasa bersama petani di Embung Ja’i, Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu.
Salah satu upaya mengentas kemiskinan, lanjut Ipuk, adalah dengan melakukan intervensi kepada warga miskin yang masuk di database UGD Kemiskinan Banyuwangi. Dari data tersebut, warga pra sejahtera yang masih produktif, akan dilibatkan dalam program padat karya yang dicanangkan Pemkab Banyuwangi.
Untuk di Dinas PU Pengairan Kabupaten Banyuwangi, katanya, mentargetkan bisa menyentuh 2.400 orang yang terbagi dalam 80 lokus kerja di seluruh Banyuwangi.
Hal tersebut juga akan diluaskan jangkauannya dengan melibatkan sejumlah instansi lain yang memiliki program padat karya.
"Tidak hanya program pembangunan yang berjalan, tapi juga bisa berdampak terhadap terbukanya lapangan kerja bagi warga miskin," kata Ipuk.
Baca juga: Bangka Tengah gencarkan program padat karya atasi kemiskinan ekstrem
Baca juga: DPRD Kota Bogor dukung program Padat Karya di Terminal Baranangsiang
Ipuk juga memaparkan berbagai program pembangunan di Kecamatan Bangorejo, mulai dari infrastruktur, pertanian, pendidikan hingga kesehatan.
"Tentu saja, masih ada keterbatasan, karena memang tenaga dan kemampuan anggaran pemerintah juga terbatas. Dengan bersilaturahmi ini, kami berharap bisa ada gotong royong untuk mengatasi keterbatasan yang ada," tuturnya.
Dalam rangkaian Safari Ramadan itu, Bupati Ipuk juga shalat tarawih berjamaah di Masjid Thoriqul Jannah, Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo.
Di masjid itu pula bersilaturahmi dengan keluarga besar Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Banyuwangi dan tokoh masyarakat se Kecamatan Bangorejo.
Ketua LDII Banyuwangi H. Astro Djunaidi menyambut hangat kedatangan Bupati Ipuk tersebut.
Menurutnya, kegiatan safari ini, sebagai wujud ukhuwah (persaudaraan) dalam merajut harmoni di Banyuwangi.
"Dengan terjalinnya silaturahmi ini, bisa meningkatkan ukhuwah. Ini hal penting bagi pembangunan Banyuwangi," ujarnya.
Baca juga: Gubernur Khofifah upayakan pengembangan usaha padat karya
Baca juga: Program padat karya infrastruktur serap 7.380 tenaga kerja di Sulbar
Baca juga: PUPR: Padat Karya bantu penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat desa
"Saat ini, Banyuwangi terus menekan angka kemiskinan yang ada. Meskipun sudah rendah, tapi berbagai intervensi masih harus dilakukan agar rakyat Banyuwangi benar-benar sejahtera," katanya di sela berbuka puasa bersama petani di Embung Ja’i, Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu.
Salah satu upaya mengentas kemiskinan, lanjut Ipuk, adalah dengan melakukan intervensi kepada warga miskin yang masuk di database UGD Kemiskinan Banyuwangi. Dari data tersebut, warga pra sejahtera yang masih produktif, akan dilibatkan dalam program padat karya yang dicanangkan Pemkab Banyuwangi.
Untuk di Dinas PU Pengairan Kabupaten Banyuwangi, katanya, mentargetkan bisa menyentuh 2.400 orang yang terbagi dalam 80 lokus kerja di seluruh Banyuwangi.
Hal tersebut juga akan diluaskan jangkauannya dengan melibatkan sejumlah instansi lain yang memiliki program padat karya.
"Tidak hanya program pembangunan yang berjalan, tapi juga bisa berdampak terhadap terbukanya lapangan kerja bagi warga miskin," kata Ipuk.
Baca juga: Bangka Tengah gencarkan program padat karya atasi kemiskinan ekstrem
Baca juga: DPRD Kota Bogor dukung program Padat Karya di Terminal Baranangsiang
Ipuk juga memaparkan berbagai program pembangunan di Kecamatan Bangorejo, mulai dari infrastruktur, pertanian, pendidikan hingga kesehatan.
"Tentu saja, masih ada keterbatasan, karena memang tenaga dan kemampuan anggaran pemerintah juga terbatas. Dengan bersilaturahmi ini, kami berharap bisa ada gotong royong untuk mengatasi keterbatasan yang ada," tuturnya.
Dalam rangkaian Safari Ramadan itu, Bupati Ipuk juga shalat tarawih berjamaah di Masjid Thoriqul Jannah, Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo.
Di masjid itu pula bersilaturahmi dengan keluarga besar Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Banyuwangi dan tokoh masyarakat se Kecamatan Bangorejo.
Ketua LDII Banyuwangi H. Astro Djunaidi menyambut hangat kedatangan Bupati Ipuk tersebut.
Menurutnya, kegiatan safari ini, sebagai wujud ukhuwah (persaudaraan) dalam merajut harmoni di Banyuwangi.
"Dengan terjalinnya silaturahmi ini, bisa meningkatkan ukhuwah. Ini hal penting bagi pembangunan Banyuwangi," ujarnya.
Baca juga: Gubernur Khofifah upayakan pengembangan usaha padat karya
Baca juga: Program padat karya infrastruktur serap 7.380 tenaga kerja di Sulbar
Baca juga: PUPR: Padat Karya bantu penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat desa
Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024
Tags: